Mulsa ini sangat cocok untuk kebun sayur, pepohonan, dan semak belukar karena memberikan semua keuntungan.
Anda bisa mendapatkan mulsa ini dengan membelinya atau membuat sendiri. Berbagai jenis daun, seperti daun pohon gugur (maple, oak, birch), daun semak belukar (holly, rhododendron, azalea), dan daun tanaman perdu (lavender, rosemary, sage) sangat cocok digunakan sebagai mulsa organik untuk menyuburkan tanah dan tanaman.
Namun, pastikan daun yang digunakan bebas zat berbahaya atau pestisida.
Baca juga: Cara Memilih dan Menyebarkan Mulsa yang Tepat untuk Tanaman
Kompos daun juga menjadi jenis mulsa organik untuk melindungi tanaman dan kebun dari penyakit.
Jenis mulsa organik ini umumnya digunakan para tukang kebun karena bisa membantu memperbaiki kesehatan mikrobioma tanah dan meningkatkan nutrisi serta struktur tanah kebun.
Untuk membuat kompos daun sebagai mulsa tanaman, Anda dapat mengumpulkan daun-daun yang gugur dan membiarkannya membusuk secara alami atau mempercepat prosesnya dengan memotong dan mencampurkannya.
Setelah daun terurai menjadi kompos, Anda bisa menyebarkannya di sekitar tanaman sebagai mulsa.
Baca juga: Bikin Mati, Ini 5 Kesalahan Menyiram Tanaman yang Harus Dihindari
Caranya, aplikasikan potongan rumput setebal dua hingga lima sentimeter untuk mencegah tanaman terkena panas berlebihan selama proses penguraian.
Selain itu, Anda dapat membuat kompos dari potongan rumput tersebut sebelum digunakan sebagai mulsa dengan menumpuknya selama satu hingga dua minggu.
Sebaiknya, tumpukan kompos ditempatkan di bagian belakang halaman agar aroma yang dihasilkan tidak mengganggu.
Namun, disarankan tidak menggunakan potongan rumput yang baru diproses sebagai mulsa di kebun sayur.
Steil menyarankan menunggu minimal tiga pemotongan setelah penggunaan herbisida atau pupuk sebelum menggunakan potongan rumput sebagai mulsa.
Baca juga: 5 Tanaman Pengusir Cicak yang Dapat Ditanam di Rumah
Jerami dapat melindungi kuncup bunga yang tidak aktif tanpa menghambat pertumbuhan tanaman.