7 Kesalahan Menggunakan Blender yang Bikin Rusak

JAKARTA, KOMPAS.com - Blender adalah peralatan elektronik serbaguna yang dapat digunakan untuk membuat jus, smoothie, menghaluskan makanan, hingga bumbu dapur. Blender akan mencairkan satu set bahan dalam hitungan detik, idealnya meninggalkan konsistensi yang rata, tanpa gumpalan yang terlihat.

Masalahnya adalah, banyak orang kerap melakukan kesalahan menggunakan blender yang membuat kekacauan hingga alat cepat rusak.

Dilansir Tom's Guide, Senin (24/7/2023), kesalahan menggunakan blender dapat menyebabkan kekacauan lengket hingga kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan mempersingkat masa pakai blender.

Baca juga: Cara Membersihkan Blender Kurang dari Satu Menit dan Secara Menyeluruh

Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi blender.

Berikut beberapa kesalahan menggunakan blender yang harus dihindari.

1. Mengisi blender secara berlebihan

Ada garis maksimal pada blender karena suatu alasan. Isi hingga melewati titik ini dan blender tidak akan dapat secara efektif menghaluskan bahan-bahan.

Hal ini dapat membebani motor, yang memengaruhi masa pakai blender secara keseluruhan, dan dengan lebih sedikit ruang untuk memutar bahan, bilah dapat macet dalam prosesnya.

Selain itu, cairan dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada tutupnya, yang berpotensi menyebabkan kebocoran. Pada akhirnya, bahan-bahan tidak akan tercampur rata dan Anda tidak akan punya apa-apa selain kekacauan yang harus dibersihkan setelahnya.

Baca juga: 3 Cara Cepat Asah Pisau Blender dengan Bahan Sederhana

Jauh lebih baik untuk menggunakan blender untuk menghaluskan bahan dalam beberapa gelombang dan pastikan untuk selalu berada dalam kapasitas maksimum.

Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi blender.

Selalu pertimbangkan kapasitas yang Anda perlukan secara teratur sebelum membeli blender. Jika Anda berencana untuk membuat smoothie untuk sendiri, blender genggam atau yang lebih kecil kemungkinan akan lebih cocok.

Namun, jika Anda ingin menyajikannya untuk keluarga, dan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk bahan yang lebih keras, blender pitcher ukuran penuh akan menjadi yang terbaik.

2. Tidak memasang tutup blender dengan tepat

Kita semua pernah melihat ini terjadi, baik di TV atau secara langsung. Jika Anda tidak menyegel tutup blender sepenuhnya atau gagal memasangnya dengan aman, ini dapat menyebabkan kekacauan besar.

Shutterstock/Sergei Domashenko Ilustrasi blender.

Baca juga: Hindari Memasukkan 5 Bahan Makanan Ini ke Blender

Saat bilah mulai berputar, bahan-bahan tersemprot ke segala arah, berpotensi melapisi lemari, permukaan, dan diri Anda sendiri dalam prosesnya.

Solusinya sederhana, yakni jangan pernah menyalakaan blender dengan tergesa-gesa. Selalu pastikan penutup terpasang dengan benar sebelum menyalakan blender.

Beberapa merek blender tidak akan berfungsi kecuali kendi dan tutupnya dipasang dan dikunci dengan benar.

3. Mencampur bahan yang salah

Meskipun blender mungkin tampak sangat ampuh, ada bahan-bahan tertentu yang tidak boleh Anda campur. Bergantung pada ketangguhan dan konsistensinya, Anda bisa merusak blender dalam prosesnya.

Baca juga: Hindari, Ini 7 Penyebab Blender Cepat Rusak

Demikian juga, biji kopi tidak cocok untuk diblender. Ini harus selalu digiling dengan menggunakan penggiling kopi.

Menghaluskan biji kopi di blender akan memecahnya sampai batas tertentu, tetapi dapat menumpulkan pisau dalam prosesnya dan menghasilkan hasil yang tidak konsisten. Carilah blender yang memiliki alat penggiling kopi yang dapat diganti untuk digunakan dalam keadaan seperti itu.

DOK.SHUTTERSTOCK/Seksun Guntanid Ilustrasi cara mencuci gelas blender yang mudah agar kembali kinclong.

4. Tidak segera membersihkan blender

Meskipun membersihkan blender mungkin tidak selalu nyaman, terutama jika Anda menyajikan minuman untuk tamu, itu bukanlah sesuatu yang harus Anda lupakan.

Residu akan lebih mudah dihilangkan saat masih segar. Pembilasan cepat dengan air pun dapat menghilangkan sebagian besar sisa bahan makanan atau minuman.

Baca juga: Simak, Ini 6 Langkah Membersihkan Blender

Jika diabaikan hingga keesokan harinya, sisa makanan tersebut akan mengeras dan blender akan semakin sulit dibersihkan, kemungkinan besar perlu direndam dan dicuci dengan tangan. Bau sisa bisa jadi lebih sulit dihilangkan juga dalam keadaan seperti itu.

Membersihkan blender benar-benar tidak bisa lebih sederhana. Cukup isi tabung blender dengan air sabun hangat hingga setengah kapasitas dan biarkan selama 10 detik.

Beberapa blender bahkan menampilkan program pembersihan sendiri yang akan memvariasikan tempo untuk mencapai pembersihan terbaik. Pastikan untuk membiarkan tutupnya terbuka saat mengering untuk mencegah bau apak.

Membersihkan blender setelah digunakan pada akhirnya akan membantunya bertahan lebih lama, dan mencegah bakteri menyebar.

Baca juga: Blender Kaca Vs Blender Plastik, Mana yang Lebih Bagus?

5. Tidak menambahkan cairan

FREEPIK/COOKIE_STUDIO Ilustrasi membuat jus dengan blender.

Blender memberikan hasil akhir berupa cairan. Itu berarti beberapa bentuk cairan diperlukan agar bisa menyatu dan halus.

Jika Anda mencoba untuk hanya memasukkan makanan padat, alat akan gagal mencampurkan dan menghaluskan bahan secara merata. Hasilnya akan menggumpal, kental, dan tidak konsisten.

Ini karena bahan dasar cair diperlukan agar bilah dapat mengerjakan bahan secara efektif. Konsekuensinya, adanya cairan juga akan membuat proses pencampuran lebih mudah pada blender, sehingga mengurangi tekanan pada motor.

Menambahkan cairan tidak boleh dipandang sebagai hal yang buruk, terutama jika menyangkut smoothie. Ini akan membantu menciptakan konsistensi yang lebih halus dan lebih rata.

Baca juga: Bikin Rusak, 8 Bahan Makanan Ini Tidak Boleh Dihaluskan dengan Blender

PEXELS/YAROSLAV SHURAEV Ilustrasi blender, menggunakan blender.

Ditambah lagi kalau pakai susu bisa menambah tekstur creamy juga. Di sisi lain, jangan berlebihan pada level cairan.

Periksa manual produk untuk memastikan persyaratan cairan minimum. Beberapa menawarkan inspirasi resep juga.

Selalu tempatkan cairan di dasar blender, paling dekat dengan pisau, lalu tambahkan bahan lembut di atasnya. Bahan yang paling keras harus ditambahkan terakhir untuk menjaganya lebih jauh dari mata pisau.

Jika Anda menggunakan blender portabel, ingatlah bahwa urutan ini harus dibalik.

Baca juga: Mengapa Blender Berisik Saat Digunakan?

6. Menggunakan blender untuk menghancurkan es

PEXELS/COTTONBRO STUDIO Ilustrasi es batu.

Penghancuran es dimungkinkan untuk beberapa blender, terutama model pitcher berukuran penuh dan kuat.

Untuk blender seperti itu, cenderung ada program 'penghancur es' yang jelas khusus untuk tugas yang akan menggerakkan bilah hingga tekstur halus tetap ada. Jika tidak, penggunaan berulang dari pengaturan pulsa mungkin disarankan hingga hasil yang diinginkan tercapai.

Namun, tidak semua blender mampu melakukan ini. Mencoba menghancurkan es dengan blender yang tidak memadai dapat menyebabkan hasil yang tidak konsisten serta mata pisau yang tumpul.

Jangan mencoba menghancurkan es dalam blender kecuali manual menyatakan bahwa itu dirancang untuk melakukannya.

Baca juga: Simak, Cara Menggunakan Blender dengan Benar agar Tahan Lama

FREEPIK/LIFESTYLEMEMORY Ilustrasi blender, menggunakan blender.

7. Menggunakan pengaturan yang salah

Kebanyakan blender menyediakan berbagai pengaturan daya yang sesuai dengan tujuan yang berbeda.

Semakin banyak pengaturan daya yang ditawarkan, semakin baik, karena ini pada akhirnya memberi Anda kontrol yang lebih besar terhadap alat.

Hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah menggunakan pengaturan yang sama untuk semua yang Anda gabungkan, atau hanya memutarnya dengan kekuatan penuh setiap saat.

Tingkat pencampuran yang lebih lambat paling baik untuk bahan yang kental dan keras, seperti adonan.

Baca juga: Simak, Ini 6 Langkah Membersihkan Blender

Tekanan pada motor dalam melakukan ini lebih sedikit, ditambah pengaturan waktu dapat membantu Anda mencapai hasil yang lebih kasar.

Sedangkan kecepatan yang lebih cepat akan menghasilkan konsistensi yang halus, hampir seperti cairan, ideal untuk smoothie. Periksa manual produk untuk panduan tentang kecepatan yang disarankan, dan gunakan program khusus jika berlaku.