JAKARTA, KOMPAS.com - Keberlanjutan adalah elemen yang semakin penting dalam desain rumah yang terus diusung.
Untungnya, tidak pernah semudah ini untuk mengganti produk dengan pilihan yang lebih ramah lingkungan, terutama di dapur yang banyak peralatan menggunakan air atau energi.
Baca juga: 5 Cara Membersihkan Bak Cuci Piring Stainless Steel Pakai Bumbu Dapur
Untungnya, Anda dapat memperbarui peralatan atau permukaan untuk menciptakan dapur ramah lingkungan. Ada banyak perlengkapan terjangkau dan bahan alternatif yang tersedia untuk penggantian sederhana.
Dikutip dari Better Homes and Gardens, Rabu (12/7/2023), para pakar dapur menawarkan lima pembaruan dapur ramah lingkungan yang dapat menghemat listrik.
Ada banyak pilihan yang bisa dipilih, termasuk beton, gabus, bahkan kaca daur ulang.
David Tully, makelar di Nevada, mengatakan kaca daur ulang adalah bahan meja dapur yang tahan lama dan ramah lingkungan yang dibuat dari pecahan kaca dan pengikat.
Tersedia dalam beberapa warna yang sesuai dengan desain dapur apa pun, meja dapur ini mudah disesuaikan, menjadikannya pilihan baik untuk estetika apa pun.
Ubin daur ulang dan bahan daur ulang lainnya juga tahan lama serta mudah dibersihkan, seperti laminasi. Pertimbangkan bahan meja dapur daur ulang sebagai pilihan serbaguna untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Baca juga: 4 Cara Menjaga Meja Dapur Tetap Bersih dan Bebas Berantakan
Jika mencari cara sederhana menggabungkan keberlanjutan ke dalam dapur, beralihlah ke barang-barang yang dapat digunakan kembali daripada produk plastik dan kertas sekali pakai.
Menggunakan serbet kain, handuk cuci piring, dan wadah kaca dapat mengurangi ketergantungan pada barang sekali pakai. Ini menjadi pembaruan dapur ramah lingkungan yang dapat menghemat listrik.
Tas penyimpanan yang dapat digunakan kembali, stoples kaca, dan tas produk multiguna membuat dapur lebih ramah lingkungan.
Menggunakan barang-barang ini sebagai pengganti barang sekali pakai juga dapat menghemat uang dalam jangka panjang.
Jika mencari cara sederhana untuk mulai menerapkan keberlanjutan, cobalah opsi tanpa limbah yang dapat digunakan berulang kali.
Baca juga: 5 Pembaruan Kamar Mandi yang Ramah Lingkungan untuk Menghemat Listrik
Nicola Bertazzoni, COO merek peralatan dapur Bertazzoni, mengatakan ada peralihan yang semakin cepat dari gas ke listrik, yang saat ini dikenal dengan sebutan induksi.
Kompor induksi menggunakan energi elektromagnetik untuk memanaskan peralatan masak secara langsung daripada memanaskan udara di sekitar peralatan masak, seperti yang dilakukan kompor gas.
Bertazzoni mengatakan kompor induksi menawarkan pemilik rumah pilihan berkelanjutan dengan beberapa manfaat.
Kompor induksi memiliki desain modern dan mulus serta menawarkan kontrol suhu yang presisi. Selain itu, menghemat biaya dan energi serta perlindungan keamanan yang lebih baik.
Anda tidak perlu takut akan kebocoran gas atau membiarkannya menyala dan menyebabkan kebakaran.
Baca juga: Simak, 5 Tips Mendesain Dapur Outdoor yang Nyaman dan Aman
Wastafel dapur dapat menjadi sumber pemborosan air cukup besar, baik karena membiarkan air mengalir saat mencuci piring sehari-hari maupun tidak menyadari adanya kebocoran.
Untungnya, menggunakan keran berteknologi sensor dapur mengurangi penggunaan air. Keran bebas genggam dan sensor gerak memiliki fitur mati otomatis untuk mencegah air mengalir secara tidak sengaja.
Teknologi ini menjadi lebih terjangkau untuk membantu pemilik rumah menghemat air saat mencuci piring atau menyiapkan makanan.
Baca juga: 7 Cara Menghemat Tagihan Listrik di Rumah
Pilihan pada material lantai juga dapat mengurangi jejak karbon dapur. Tully mengatakan gabus, bahan yang diambil dari kulit pohon ek gabus, adalah bahan terbarukan yang dapat digunakan untuk meja dapur atau lantai.
"Gabus tahan banting dan hipoalergenik dan dapat memasangnya dalam berbagai pola," katanya.
Pilihan ramah lingkungan untuk lantai dapur ini tahan lama dan mudah dibersihkan serta bi tersedia dalam beberapa warna yang sesuai dengan desain dapur apa pun.
Selain itu, bahan lantai ramah lingkungan sering kali dibuat dengan proses manufaktur berkelanjutan yang menggunakan lebih sedikit bahan kimia untuk diproduksi.
Baca juga: 5 Permasalahan Listrik yang Tidak Boleh Dianggap Sepele, Bisa Bahaya
Jika keluarga Anda sudah tidak menyukai gaya tersebut, bahan-bahannya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada akhir masa pakainya.
Untuk renovasi dapur besar-besaran berikutnya, pertimbangkan memasang lantai yang terbuat dari bahan ramah lingkungan.
Nah, itu sejumlah pembaruan dapur ramah lingkungan yang dapat menghemat listrik. Selamat mencoba!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.