JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar mandi kerap dianggap sebagai ruangan kotor dan penuh kuman. Hal ini tak lain karena kamar mandi kerap digunakan untuk membuang kotoran, baik air kecil maupun feses.
Ditambah, kondisi kamar mandi yang lembap, basah, dan gelap—kondisi yang membuatnya jamur mudah berkembang biak.
Baca juga: Cara Mencuci Pakaian Dalam yang Benar agar Bebas Kuman
Namun, sebetulnya, ada area lain di rumah yang juga sama kotornya dengan kamar mandi, yakni dapur. Tentu saja, ruangan ini tak pernah terpikirkan orang.
Selain jumlah dan asal kuman, perbedaan besar antara dapur dan kamar mandi, terletak pada aktivitas yang dilakukan serta seberapa berbahaya mikroorganisme ini.
Lantas, mana yang lebih banyak kuman antara dapur dan kamar mandi?
Dilansir dari Decor Tips, Kamis (6/7/2023), berikut perbedaan jumlah kuman di dapur dan kamar mandi.
Baca juga: 4 Kesalahan Membuat Dapur Outdoor yang Harus Dihindari
Lebih-lebih karena sudah jelas bahwa bakteri tinja dan kuman lainnya dapat merayap ke kloset dan melalui pipa-pipa.
Inilah alasan mengapa setiap orang di rumah harus memiliki perlengkapan kebersihan sendiri, bahkan jika mereka berbagi kamar mandi.
Dengan cara ini, sebuah penghalang tak terlihat dibuat antara bakteri di lingkungan dan bakteri yang bisa dibawa dari luar atau yang dimiliki setiap orang secara alami.
Selain pembersihan ekstensif, memiliki peralatan kebersihan dapat membuat kamar mandi menjadi area terbersih. Bersihkan lantai, kloset, wastafel, dan shower di kamar mandi secara rutin.
Baca juga: 3 Cara Mencegah dan Menghilangkan Jamur di Kamar Mandi
Penelitian telah menunjukkan dapur dipenuhi banyak sekali mikroorganisme tanpa dapat dilihat mata telanjang, yang dapat membahayakan kesehatan.
Saat mengambil sampel, para peneliti menemukan kuman paling umum ada di dapur meliputi Coliform, Fecal coliforms, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella, Campylobacter, dan Listeria.
Menurut penelitian ini, kuman yang paling banyak ditemukan adalah Fecal coliforms atau koliform tinja dengan persentase dominasi di 44 persen rumah tangga yang dianalisis. Bakteri ini ditemukan di wastafel dapur, spons, dan kain lap.
Selanjutnya, kuman yang ditemukan adalah Staphylococcus aureus di 39 persen sampel. Biasanya, kuman ini terdapat di meja dapur dan gagang pintu kulkas.