Cara Mencuci Pakaian Dalam yang Benar agar Bebas Kuman

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika pakaian dalam Anda memiliki aroma deterjen yang menyenangkan, Anda mungkin yakin bahwa pakaian dalam Anda dalam kondisi bersih. Namun, celana dalam mungkin tidak sebersih yang Anda kira.

Rata-rata sepasang pakaian dalam yang bersih masih mengandung sekitar 0,1 gram feses dan bisa menampung hingga 10 gram, menurut penelitian dalam Journal of Infection yang dipimpin oleh Charles Gerba, profesor mikrobiologi di University of Arizona, dikutip dari Reader's Digest Canada, Rabu (7/6/2023).

Jika Anda belum mencuci pakaian dalam dengan air panas, mungkin sudah waktunya untuk memulai. Apa pun di bawah siklus panas 60 derajat celcius tidak akan banyak melawan bakteri, kata Gerba.

Baca juga: Seberapa Sering Harus Mencuci Bra? Ini Kata Ahli

SHUTTERSTOCK/KOMUT Ilustrasi mencuci pakaian dalam dengan mesin cuci.

Air dingin dirancang untuk membersihkan pakaian tetapi tidak menghilangkan mikroorganisme, tutur Gerba.

Menggunakan deterjen pemutih oksigen aktif dapat membersihkan pakaian, bahkan jika Anda tidak ingin mencuci bahan halus dengan air panas, imbuh dia.

Tanpa air panas dan pemutih, bakteri dari pakaian dalam juga bisa menyebar ke pakaian lain saat dicuci. Membongkar cucian "bersih" ke dalam pengering membuat tangan Anda terkena bakteri.

Ini berarti Anda dapat menyebarkannya ke kain lain atau bahkan meningkatkan risiko infeksi dengan menyebarkan bakteri ke semua yang Anda sentuh.

Baca juga: Seberapa Sering Harus Mencuci Seprai? Catat Durasinya

Pisahkan pakaian dalam Anda dari sisa cucian Anda untuk menghindari penyebaran kuman, saran Gerba.

Bahkan praktik terbaik itu mungkin tidak menghilangkan bakteri sepenuhnya, karena kuman tersebut tidak hilang begitu saja setelah pakaian dalam dicuci.