Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan Menyiram yang Membahayakan Tanaman, Jangan Dilakukan

Kompas.com - 15/06/2023, 19:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi menyiram tanaman giok. SHUTTERSTOCK/KRICHEVTSEVA Ilustrasi menyiram tanaman giok.

Relatif mudah untuk membuat tong air hujan sendiri jika Anda ingin mencobanya di halaman rumah.

Air keran dapat mengandung bahan kimia seperti klorin dan fluorida yang dapat berbahaya bagi beberapa tanaman, dan dapat meningkatkan pH tanah.

Baca juga: Tips dan Cara Menyiram Tanaman Tomat agar Panen Melimpah

Jika Anda memang harus menggunakan air ledeng untuk tanaman, cobalah mendiamkannya semalaman. Hal ini dapat membantu menghilangkan klorin dan suhunya akan lebih hangat daripada langsung keluar dari keran.

6. Memperlakukan semua tanaman sama

Salah jika berasumsi bahwa semua tanaman memiliki kebutuhan air yang sama. Dengan mengambil pendekatan satu ukuran untuk semua, ini dapat dengan mudah menyebabkan spesies tanaman yang berbeda tergenang atau terendam air.

Sangat penting untuk memahami tanaman dan melakukan riset untuk mencoba mengetahui kebutuhan penyiraman yang berbeda dari setiap tanaman di halaman rumah.

Anda akan menemukan bahwa beberapa tanaman, seperti hydrangea dan primrose, ingin selalu lembap dan perlu disiram secara teratur, sementara yang lain seperti lavender dan sukulen lebih terbiasa dengan kondisi yang lebih kering sehingga tidak perlu disiram terlalu sering.

Baca juga: Simak, Ini Waktu Terburuk untuk Menyiram Tanaman

7. Tekanan air terlalu besar

Kesalahan umum adalah terlalu kasar saat menyiram tanaman. Misalnya, jika Anda menggunakan selang, perlu dilakukan dengan tekanan rendah untuk menghindari kerusakan daun, memindahkan tanah dari sekitar akar tanaman, bahkan mencabut tanaman karena tekanan air yang besar.

Coba gunakan selang dengan nosel yang dapat disesuaikan dan periksa tekanan dari tanaman sebelum mulai menyiramnya.

Terlalu banyak tekanan dapat sangat merusak tanaman muda atau bibit, yang akarnya mungkin tidak sepenuhnya terbentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com