Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bantal Menguning? Ini Penyebab dan Cara Membersihkannya

Kompas.com - 15/06/2023, 17:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Life Savvy

JAKARTA, KOMPAS.com - Coba perhatikan bantal yang Anda gunakan untuk tidur. Karena digunakan setiap hari dan kontak langsung dengan tubuh, bantal bisa mudah kotor.

Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah bantal menguning. Nah, jika bantal menguning, apakah itu berarti sudah waktunya untuk mengganti bantal?

Sebelum itu, Anda perlu mengetahui penyebab bantal menguning.

Baca juga: 7 Tanda Sudah Saatnya Harus Mengganti Bantal

Ilustrasi bantal kotor, bantal menguning.SHUTTERSTOCK/ROOMPHOTO Ilustrasi bantal kotor, bantal menguning.

Dikutip dari Life Savvy, Kamis (15/6/2023), noda kuning pada bantal disebabkan oleh keringat, dan kabar baiknya noda tersebut dapat diperbaiki.

Orang yang sangat berkeringat kemungkinan besar akan melihat lebih banyak noda kuning pada bantalnya daripada yang lain, tetapi itu terjadi pada semua orang. Saat orang tidur, mereka berkeringat, dan sarung bantal atau tidak, bisa meresap ke dalam bantal.

Urea, bahan kimia dalam keringat, adalah penyebab pewarnaan karena, seiring waktu, ia terurai dan berubah menjadi amonia, yang menimbulkan noda.

Tidak, noda kuning di bantal tidak berarti bantal menyimpan semacam jamur aneh. Pewarnaan itu normal, tetapi Anda tidak ingin noda itu melekat, dan Anda bisa menghilangkannya.

Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Kuning di Bantal, Mudah dan Murah

Meskipun Anda mungkin tergoda untuk beralih ke pemutih tradisional, pemutih oksigen adalah cara yang tepat karena ini adalah noda protein.

Pertama, Anda perlu menyemprot bantal dengan perawatan awal penghilang noda dan membiarkannya selama 15 menit. Kemudian, gunakan sikat gigi untuk menghilangkan kotoran di bantal.

Larutkan sesendok pemutih oksigen ke dalam air panas di bak mandi, wastafel, atau baskom cucian semalaman. Keesokan harinya, cuci dan keringkan bantal seperti biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com