Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kesalahan Menyiram yang Membahayakan Tanaman, Jangan Dilakukan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyiram tanaman adalah salah satu tugas perawatan terpenting yang dilakukan untuk tanaman Anda. Menyiram tanaman memastikan bahwa tanaman bertahan dan tumbuh sehat.

Namun, ada beberapa kesalahan menyiram tanaman yang umum dilakukan yang dapat membahayakan kesehatan tanaman.

Dikutip dari Homes & Gardens, Kamis (15/6/2023), banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa overwatering atau terlalu banyak memberi air bisa sama berbahayanya dengan underwatering atau terlalu sedikit memberi air dan sebenarnya ada waktu yang lebih baik untuk pergi menyiram.

Dengan mempelajari lebih lanjut tentang cara terbaik untuk menyiram tanaman dan berapa banyak air yang dibutuhkan setiap tanaman, ini dapat membantu Anda mengembangkan sistem penyiraman yang lebih baik dan lebih efisien.

Berikut beberapa kesalahan menyiram tanaman yang harus dihindari karena bisa membahayakan tanaman Anda.

1. Overwatering dan underwatering

Penyiraman yang berlebihan alias overwatering seringkali dilakukan karena niat baik dan keinginan untuk menjaga tanaman tetap sehat, namun hal itu dapat menimbulkan banyak masalah.

Overwatering dapat menyebabkan pembusukan akar, karena kelembapan yang berlebihan sebenarnya dapat membuat akar mati lemas, serta menyebabkan penyakit jamur.

Overwatering menyebabkan pertumbuhan yang lemah dan terhambat serta menekan tanaman, membuatnya lebih rentan terhadap hama dan penyakit.

Tanaman yang terendam air kehilangan kelembapan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan bertahan hidup, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Tanaman dapat menunjukkan tanda-tanda daun layu atau kering, batang terkulai, dedaunan kuning, dan juga dapat menjatuhkan bunga atau buah.

Sulit untuk menilai kapan harus menyiram tanaman. Pertama, lakukan riset dan pahami tanaman serta kebutuhan kelembapannya.

Beberapa tanaman ingin selalu lembap, sementara yang lain mungkin lebih suka mengering di antara penyiraman. Namun, tidak ada tanaman yang berada di tanah yang tergenang air.

Trik yang bagus, terutama untuk tanaman di pot, adalah memeriksa tingkat kelembapan beberapa inci di bawah permukaan tanah, cukup dengan memasukkan jari ke dalam tanah.

Jika terasa lembap dan dingin dua atau lebih inci ke bawah maka itu menandakan ada cukup kelembapan di sana, sedangkan jika terasa kering mungkin sudah waktunya untuk menyiram.

Jenis tanah, suhu, dan curah hujan terkini akan menjadi faktor terbesar seberapa sering Anda harus menyiram tanaman.

Periksa tanaman setiap hari, atau setidaknya setiap hari, dan mungkin hanya selama periode yang sangat panas tanaman perlu disiram setiap hari.

Tanaman dalam pot akan membutuhkan penyiraman yang lebih teratur daripada tanaman di tanah karena pot lebih cepat kering.

2. Menyiram tanaman dari atas

Siramkan air di tempat yang paling dibutuhkan, yaitu di akarnya. Jika memungkinkan, selalu lebih baik menyirami pangkal tanaman, agar akar dapat menyerap kelembapan tersebut.

Menyiram tanaman dari atas dapat mengakibatkan banyak air yang hilang karena penguapan bahkan sebelum mencapai tanah.

Kelembapan yang tidak cukup di permukaan tanah dapat menyebabkan tanaman mengembangkan akar yang dangkal, yang membuatnya lebih rentan terhadap kekeringan.

Daun yang terlalu basah juga dapat menyebabkan penyakit jamur, karena patogen tersebut tumbuh subur dalam kondisi lembab dan lembap. Jika Anda memercikkan daun saat menyiram selama bagian terpanas hari itu, ini juga bisa benar-benar merusak daun.

Upayakan selalu untuk menyiram pangkal tanaman, artinya siram sampai pada tempat yang dibutuhkan dan tidak terbuang percuma. Jika Anda menyiram dengan tangan, arahkan kaleng penyiram ke dasar tanaman.

3. Menyiram tanaman di waktu yang salah

Ada waktu yang lebih baik dan lebih buruk dalam sehari untuk menyiram tanaman. Anda mungkin berpikir waktu terbaik untuk menyiram adalah saat tanaman paling membutuhkan, pada waktu terpanas hari itu, namun kenyataannya menyiram di tengah hari tidak efisien.

Jika Anda menyiram tanaman di bawah terik matahari siang atau sore hari, sebagian besar air dapat menguap sebelum mendekati akar tanaman.

Selain itu, menyiram tanaman di bawah sinar matahari penuh dapat membakar daun.

Waktu terbaik untuk menyiram tanaman adalah di pagi hari, saat suhu lebih dingin, karena memberi cukup waktu bagi air untuk meresap ke dalam tanah dan mengurangi penguapan. Setiap air yang masuk ke dedaunan memiliki waktu yang lama untuk mengering.

Penyiraman di malam hari juga merupakan pilihan yang baik, namun Anda harus menghindari menyiram tanaman pada daun karena dedaunan yang basah semalaman dapat meningkatkan risiko penyakit jamur.

4. Tidak memberi mulsa

Mulsa adalah proses meletakkan lapisan bahan di atas tanah. Bahan mulsa yang umum termasuk kompos, jamur daun, parutan kulit kayu, dan potongan rumput.

Mulsa membantu air karena membantu tanah mempertahankan kelembapan.

Menyebarkan lapisan mulsa setelah disiram secara menyeluruh dapat mengurangi penguapan, membantu mempertahankan suhu yang lebih dingin di dalam tanah, dan membantu menjaga kelembapan di dalam tanah untuk waktu yang lebih lama sehingga tanaman dapat memanfaatkannya.

5. Tidak menggunakan air hujan

Meskipun tidak selalu memungkinkan, lebih baik menyiram tanaman dengan air hujan daripada air yang keluar dari keran di rumah.

Air hujan adalah sumber daya alami dan bebas bahan kimia yang paling baik untuk tanaman. Air hujan memiliki pH yang paling baik untuk sebagian besar tanaman di halaman rumah.

Anda disarankan untuk mengumpulkan air hujan sebanyak mungkin sebagai bagian dari taman yang ramah lingkungan. Ada banyak metode menampung air hujan yang perlu dipertimbangkan, seperti memiliki tong hujan atau rantai hujan untuk mengumpulkan sumber daya yang berharga ini.

Relatif mudah untuk membuat tong air hujan sendiri jika Anda ingin mencobanya di halaman rumah.

Air keran dapat mengandung bahan kimia seperti klorin dan fluorida yang dapat berbahaya bagi beberapa tanaman, dan dapat meningkatkan pH tanah.

Jika Anda memang harus menggunakan air ledeng untuk tanaman, cobalah mendiamkannya semalaman. Hal ini dapat membantu menghilangkan klorin dan suhunya akan lebih hangat daripada langsung keluar dari keran.

6. Memperlakukan semua tanaman sama

Salah jika berasumsi bahwa semua tanaman memiliki kebutuhan air yang sama. Dengan mengambil pendekatan satu ukuran untuk semua, ini dapat dengan mudah menyebabkan spesies tanaman yang berbeda tergenang atau terendam air.

Sangat penting untuk memahami tanaman dan melakukan riset untuk mencoba mengetahui kebutuhan penyiraman yang berbeda dari setiap tanaman di halaman rumah.

Anda akan menemukan bahwa beberapa tanaman, seperti hydrangea dan primrose, ingin selalu lembap dan perlu disiram secara teratur, sementara yang lain seperti lavender dan sukulen lebih terbiasa dengan kondisi yang lebih kering sehingga tidak perlu disiram terlalu sering.

7. Tekanan air terlalu besar

Kesalahan umum adalah terlalu kasar saat menyiram tanaman. Misalnya, jika Anda menggunakan selang, perlu dilakukan dengan tekanan rendah untuk menghindari kerusakan daun, memindahkan tanah dari sekitar akar tanaman, bahkan mencabut tanaman karena tekanan air yang besar.

Coba gunakan selang dengan nosel yang dapat disesuaikan dan periksa tekanan dari tanaman sebelum mulai menyiramnya.

Terlalu banyak tekanan dapat sangat merusak tanaman muda atau bibit, yang akarnya mungkin tidak sepenuhnya terbentuk.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/06/15/194100876/7-kesalahan-menyiram-yang-membahayakan-tanaman-jangan-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke