Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bunga Kering Dapat Membawa Energi Negatif?

Kompas.com - 17/01/2023, 10:16 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi potpourri.SHUTTERSTOCK / mayura benjarattanapakee Ilustrasi potpourri.

Bukan hanya karena energi positif sudah tidak ada lagi; masalahnya menjadi potensi buket mati untuk sekarang menarik energi negatif.

Untuk mengambil langkah lebih jauh, dalam beberapa budaya India, bunga kering dibandingkan dengan mayat, yang harus dikeluarkan dari rumah. Potpourri juga termasuk dalam campuran.

Alih-alih cara yang nyaman untuk membawa aroma yang menenangkan ke rumah, semangkuk kelopak bunga kering dianggap racun, sesuai prinsip vastu shastra.

Baca juga: Catat, Ini Warna Pintu Depan Rumah yang Dilarang Vastu Shastra

Beberapa implikasi dari bunga mati atau kering di rumah mungkin terasa agak ekstrem terutama jika Anda memikirkan karangan bunga yang disimpan sebagai kenang-kenangan dari peristiwa penting dalam hidup, namun masuk akal jika penampilan bunga layu dan membusuk memiliki kemampuan untuk menurunkan energi ruangan, membuatnya terasa berantakan.

Menurut ilmu vastu shastra, bunga palsu merupakan hal yang bisa dibawa ke dalam ruangan ketimbang bunga kering.

Konsultan Vastu shastra Pallavi Chhelavda menyatakan bahwa tanaman plastik jelas tidak bernyawa dan mampu menarik energi seperti bunga mati, menurut Vastu Shows. 

Di sisi lain, Kalam Times menegaskan bahwa boleh saja memajang bunga palsu di dalam ruangan selama Anda mengikuti beberapa aturan khusus. Sertakan mereka dalam rutinitas pembersihan Anda agar tidak berdebu atau kotor.

Baca juga: Ini Posisi Terbaik Menempatkan Dapur Menurut Vastu dan Feng Shui

Letakkan mereka di arah barat atau timur rumah, dan jauhkan tanaman hias palsu dari tangga di mana mereka akan menghalangi kemajuan dan gerak seseorang. Akhirnya, bahkan jika itu buatan, jauhi duri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com