Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Anjing Dapat Memprediksi Gempa Bumi, Ini Caranya

Kompas.com - 13/01/2023, 22:13 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber akc.org

Mengalami kecemasan sebelum gempa bumi terjadi

Ilustrasi anjing Siberian husky.Shutterstock/Vivienstock Ilustrasi anjing Siberian husky.
Dilansir dari AKC, Jumat (12/1/2023), sebuah studi yang dilakukan Stanley Coren, profesor psikologi di University of British Columbia, Kanada mendukung hal ini. 

Coren meneliti apakah anjing dapat mengalami Seasonal Affective Disorder ketika, secara kebetulan, mengumpulkan data sehari sebelum gempa bumi tingkat 6,8 melanda Pacific Northwest.

Data ini meliputi aktivitas dan tingkat kecemasan terhadap 200 anjing yang tinggal di Vancouver, Kanada, sebuah kota yang terkena dampak gempa.

Pada hari sebelum gempa bumi, 49 persen anjing menunjukkan peningkatan kecemasan yang signifikan dan 47 persen jauh lebih aktif. Ini adalah peningkatan tajam dari rata-rata harian yang stabil, yang dikumpulkan hingga saat itu. 

Baca juga: Jangan Dilakukan, Ini 5 Perilaku Manusia yang Dibenci Anjing

Gempa bumi yang akan datang tampaknya merupakan penjelasan paling mungkin untuk perubahan perilaku anjing-anjing itu. Namun, apakah anjing memprediksi gempa bumi?

Coren menduga anjing mendengar aktivitas seismik, jadi anjing menyelami data untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Sebanyak 14 anjing dalam penelitian tersebut memiliki gangguan pendengaran, kecuali satu dari mereka tidak menunjukkan peningkatan aktivitas dan kecemasan anjing-anjing lainnya.

Mungkin mereka tidak dapat mendeteksi apa yang mengganggu sesama anjing. Menariknya, satu anjing dengan gangguan pendengaran yang merespons dengan kecemasan tinggal dengan anjing yang bisa mendengar secara normal, jadi mungkin bereaksi terhadap perubahan perilaku teman serumahnya.  

Baca juga: Cara Mendeteksi Kulit Terbakar Matahari pada Anjing dan Mengatasinya

Ilustrasi anjing English cocker spaniel. PIXABAY/Alkhaine Ilustrasi anjing English cocker spaniel.
Coren juga melihat bentuk telinga anjing yang terkulai dapat menghalangi sebagian suara yang masuk. Dalam penelitian itu, Coren membagi anjing-anjing berdasarkan bentuk telinga, yakni tegak dan terkulai.

Anjing-anjing bertelinga tegak menunjukkan lebih banyak peningkatan aktivitas dan kecemasan sehari sebelum gempa bumi daripada anjing dengan telinga terkulai lantaran dapat mendengar lebih banyak aktivitas seismik.

Selain itu, Coren mengelompokkan anjing berdasarkan ukuran kepala. Mamalia dengan kepala lebih kecil dapat mendengar frekuensi lebih tinggi daripada mamalia berkepala besar

Faktanya, anjing-anjing dengan ukuran kepala terkecil cenderung menunjukkan peningkatan aktivitas dan tingkat kecemasanjauh lebih besar sebelum gempa dibanding anjing-anjing dengan kepala besar. 

Baca juga: 7 Ras Anjing Berkepribadian Lembut di Dunia, Cocok untuk Anak-anak 

Hal ini memberikan bukti potensial lebih lanjut bahwa suara seismik berfrekuensi tinggi  memperingatkan anjing terhadap gempa bumi yang akan datang.

Meski penelitian Coren hanya melibatkan satu gempa bumi, bersama dengan bukti anekdotal, tampaknya anjing dapat memprediksi gempa bumi setidaknya dalam kondisi tepat.

Jika gempa bumi menghasilkan suara frekuensi tinggi yang cukup keras pada hari-hari sebelum gempa terjadi, anjing mungkin mampu merasakan ada sesuatu tidak biasa akan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

Housing
4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

Housing
6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

Decor
Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Do it your self
Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Do it your self
Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Housing
5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

Decor
Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Home Appliances
5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

Do it your self
5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

Do it your self
6 Barang yang Dapat Dibersihkan dengan Rol Serat

6 Barang yang Dapat Dibersihkan dengan Rol Serat

Housing
5 Cara Menghilangkan Noda Detergen dari Pakaian

5 Cara Menghilangkan Noda Detergen dari Pakaian

Do it your self
Cara Menghilangkan Bekas Lecet dari Dinding dan Lantai

Cara Menghilangkan Bekas Lecet dari Dinding dan Lantai

Do it your self
6 Cara Membasmi Jangkrik dari Rumah

6 Cara Membasmi Jangkrik dari Rumah

Housing
Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Selimut Berdasarkan Materialnya

Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Selimut Berdasarkan Materialnya

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com