Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 3 Alasan Harus Mencuci Baju Baru dan Caranya

Kompas.com - 28/12/2022, 13:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli baju baru adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Namun, banyak di antara kita memiliki kebiasaan tidak langsung mencuci baju baru, melainkan langsung mengenakannya.

Padahal, seharusnya baju baru dicuci sebelum dikenakan, salah satunya untuk menghindari perpindahan bahan kimia seperti pewarna kain ke kulit kita.

Dikutip dari The Spruce, Rabu (28/12/2022), berikut alasan harus mencuci baju baru sebelum dikenakan dan caranya.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bau Pesing pada Pakaian, Pakai Cuka hingga Boraks

Ilustrasi mencuci pakaian dengan mesin cuci bukaan atas. SHUTTERSTOCK/ANTONIODIAZ Ilustrasi mencuci pakaian dengan mesin cuci bukaan atas.

Mengapa baju baru harus dicuci sebelum dikenakan?

Ada tiga alasan bagus untuk mencuci pakaian baru, terutama pakaian dalam atau kaus dan celana pendek yang bersentuhan langsung dengan kulit sebelum Anda mengenakannya.

1. Menghilangkan sisa pewarna

Salah satu alasan untuk mencuci pakaian baru adalah untuk menghilangkan sisa pewarna yang dapat berpindah ke kulit Anda atau pakaian lain.

Sebagian besar kain yang terbuat dari serat sintetis (poliester, akrilik) diwarnai dengan pewarna azo-anilin. Pewarna ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang parah pada orang, terutama anak kecil, yang alergi terhadapnya.

Jika alerginya parah, maka akan muncul ruam pada kulit. Akan tetapi, reaksi yang lebih ringan pun dapat menyebabkan bercak kulit yang kering dan gatal.

Baca juga: 3 Cara Menerapkan Feng Shui di Ruang Mencuci Pakaian

2. Bakteri, jamur, dan serangga

Kutu, kudis, bakteri, dan jamur dapat berpindah dari satu orang ke orang lain saat pakaian dicoba.

Ruang ganti bisa menjadi tempat berkembang biak untuk segala hal mulai dari virus hingga kutu air.

Ilustrasi mencuci pakaian.FREEPIK/PROSTOOLEH Ilustrasi mencuci pakaian.

3. Iritasi kimia

Pakaian baru harus dicuci untuk menghilangkan lapisan kimiawi seperti urea-formaldehida yang dikenakan produsen pada pakaian untuk meningkatkan tekstur dan mengurangi kerutan. 

Jika Anda memiliki kulit sensitif, Anda dapat mengembangkan ruam terutama di area kontak konstan seperti ketiak, kerah, manset, pinggang, dan paha.

Baca juga: 6 Manfaat Cuka untuk Mencuci Pakaian dan Cara Menggunakannya

Urea-formaldehida sering kali merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah pembentukan jamur pada pakaian yang harus dikirim jauh dalam wadah yang panas dan lembap. Ini memiliki bau yang sangat menyengat yang akan tertinggal di kain sampai pakaian dicuci.

Satu pencucian mungkin tidak akan menghilangkan semua formaldehida, tetapi Anda akan mengurangi resin secara signifikan, dan resin akan terus dihilangkan dengan setiap pencucian.

Cara mencuci baju baru

Pakaian baru harus dicuci mengikuti petunjuk pada label perawatan. Jika Anda memiliki label pada pakaian yang bertuliskan "cuci terpisah sebelum dipakai", waspadalah terhadap transfer pewarna dan lunturnya warna.

Pencucian akan membantu menghilangkan sisa pewarna, tetapi periksa air bilasan setelah setiap pencucian. Jika warna tertinggal di dalam air, Anda akan terus mencuci secara terpisah atau dengan warna serupa.

Baca juga: Ragam Trik Menyetrika Pakaian dengan Benar

Mungkin diperlukan beberapa kali pencucian untuk menghilangkan kelebihan pewarna dan mencegah kerusakan pada kain lainnya.

Mencuci seprai dan handuk mandi baru harus dilakukan untuk menghilangkan bahan kimia yang digunakan karena kontak langsung dengan kulit. Mencuci juga akan meningkatkan daya serap kain dengan menghilangkan lapisan permukaan pada serat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com