Keberhasilan Fredi dalam menjual kostum kucing cukup memuaskan. Sebab, omzet yang diperoleh setiap bulannya bisa mencapai Rp 6 juta.
“Kalau omzet per bulan Rp 3 juta-Rp 6 juta. Ada peningkatan ketika momen-momen tertentu, misalnya yang kerasa itu waktu mau lebaran,” ungkapnya.
Saat bulan Ramadan, imbuh Fredi, tingkat kebutuhan pakaian ternyata tidak hanya dari manusia, tetapi juga hewan peliharaan termasuk kucing.
Selama periode tersebut, biasanya kostum Pak Haji dan Ukhti lebih ramai dipesan. Namun, ini bukan berarti kostum lain sepi pesanan. Sebab, ada saja orang-orang yang memesan kostum Superman.
Baca juga: Syarat-syarat Grooming Kucing yang Harus Dipenuhi
“Ketika ramai (momen), apa pun keluar modelnya, yang enggak sesuai momen pun. Mau lebaran juga banyak yang check out Superman. Enggak ada momen khusus orang memesan apa di momen apa, tetapi ada peningkatan karakter tertentu ketika momen-momen tertentu,” katanya.
Pengerjaan kostum kucing masih dilakukan di rumah Fredi, dan dibantu oleh beberapa orang termasuk dirinya, istrinya, dan adiknya.
Meski saat ini kostum ciptaannya sudah menarik minat masyarakat dari beberapa negara asing, Fredi tetap berharap agar produknya bisa dikenal lebih luas, termasuk di dalam negeri.
“Mudah-mudahan sih, jangakauannya bisa lebih jauh lagi supaya penyerapan tenaga kerja juga lebih banyak,” pungkasnya.
Apabila ingin beli kostum kucing, Fredi menjual produknya pada kisaran Rp 30.000-Rp 220.000. Kisaran harga ini berdasarkan model, bahan, dan proses pembuatan kostum.