Baca juga: 5 Alasan Kucing Suka Menjilati Tembok, Apa Saja?
Fredi mengungkapkan bahwa ia sudah bisa menjahit sejak SMP alih-alih baru mempelajarinya sesaat sebelum menciptakan kostum kucing.
Dahulu, ada sebuah mesin jahit manual yang harus digenjot untuk digunakan di rumah orangtuanya. Ia pun iseng menggunakannya, hingga akhirnya mengikuti pelajaran keterampilan bertajuk menjahit.
Pada sekitar 2014, Fredi memutuskan untuk semakin mengasah keterampilannya dengan mengikuti kursus menjahit.
“Lebih kurang tiga bulan saya ikut kursus dasar untuk menjahit. Pakaian manusia dan kucing jelas berbeda, dari garis-garis dan polanya jauh berbeda. Sebetulnya untuk buat baju kucing, karena coba-coba melalui trial and error,” ucapnya.
Mulanya, Fredi hanya membuat kostum kucing dengan desain tidak rumit pada 2017. Modelnya pun cukup sederhana, yakni kemeja dan kaus.
Memasuki 2018, dirinya mencoba untuk membuat kostum karakter yang dilengkapi dengan tangan palsu. Dari sinilah model-model karakter lain mulai dikembangkan.
Baca juga: Ketahui, 7 Masalah Kesehatan yang Umum Terjadi pada Kucing Tua
Selama pembuatan kostum, Fredi mengungkapkan bahwa setiap barang akan dicoba untuk dikenakan pada kucing-kucing di sekitarnya.
Hal ini dilakukan agar ekspektasinya terhadap kostum yang diciptakan sesuai dengan realita yang ditampilkan. Ini juga untuk memastikan bahwa sahabat bulu terlihat cocok ketika mengenakannya.
“Bisanya ketika saya desain, bayangin baju kayak lucu. Tapi kalau enggak bisa dipakai, sama aja. Makanya saya tes dulu ke orang-orang. Makanya buat konten. Secara enggak langsung, konten itu buat promo saya,” terang Fredi.