Seekor kucing yang kehilangan bulunya mungkin memiliki hipertiroidisme, tiroid yang terlalu aktif yang menyebabkan penurunan berat badan dan gejala lainnya, termasuk bulu rontok atau kebotakan.
Di luar tiroid, jika kucing memiliki ketidakseimbangan hormon dan peningkatan kadar steroid dalam tubuh, folikel rambutnya bisa mati dan dengan kadar hormon abnormal, rambut baru mungkin tidak tumbuh kembali.
Obat-obatan seperti transdermal prednisone dapat memberikan efek samping alopecia alias kebotakan.
Baca juga: 3 Cara Mencegah Bulu Kucing Kusut
Saat konsumsi obat-obatan dihentikan, umumnya hewan akan sembuh seperti semula.
Untungnya, kanker jarang menjadi alasan kucing kehilangan bulunya, kemungkinan besar kerontokan rambut kucingmu tidak serius.
Namun, neoplasia (istilah untuk pertumbuhan abnormal yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali) dapat menyebabkan kerontokan rambut pada kucing.
"Kondisi serius lain yang terjadi akibat kanker adalah paraneoplastic alopecia, yaitu kerontokan rambut yang berhubungan dengan gatal dan kulit lembap, kata Dr. Hayworth, dari VCA Northview Animal Hospital di Pittsburgh, Amerika Serikat.
Baca juga: 7 Hal yang Membuat Bulu Kucing Berubah Warna
Jangan panik ketika kucingmu kehilangan bulunya. Bawa saja kucingmu ke dokter hewan untuk diperiksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.