Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyakit Tanaman Jagung yang Disebabkan Jamur, Bakteri, dan Virus

Kompas.com - 03/08/2022, 21:45 WIB
Siti Nur Aeni ,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Bercak coklat bakteri merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Pseudomonas syringae. Gejala penyakit ini terlihat pada ujung daun tua yang terdapat becak buat sampai elips dengan ukuran 2-10 sentimeter. 

Awalnya, bercak tersebut berwarna gelap dan kebasahan, kemudian berubah menjadi putih krem hingga coklat kemerahan.

Setelah itu, bercak berubah menjadi kering coklat dengan pinggiran kemerahan. Bercak yang lebih besar biasanya dikelilingi daerah halo kekuningan.

Baca juga: 6 Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Beserta Tanda-tandanya

Penyakit tanaman jagung karena virus

Penularan virus pada tanaman jagung terjadi karena adanya permukaan oleh vektor berupa serangga, nematoda, maupun jamur. Adapun penyakit tanaman jagung yang disebabkan  virussebagai berikut:

  • Mosaik kerdil jagung

Ilustrasi jagung, tanaman jagung. PIXABAY/COULEUR Ilustrasi jagung, tanaman jagung.

Penyakit tanaman ini disebabkan virus mosaik kerdil jagung. Gejala awal daun muda memiliki belang terang dan hijau gelap yang tidak beraturan.

Kemudian gejala berkembang menjdi garis sempit sepanjang tulang daun yang menyerupai pulau-pulau hijau gelap dengan latar belakang kuning. Sementara itu, pada tanaman jagung dewasa, daun akan berubah menjadi kuning.

Terkadang, penyakit ini ditandai juga dengan gelaja kerdil, anakan banyak, keuncup tongkol bertambah, dan biji tongkol berkurang. Infeksi tanaman ini bisa memperlemah tanaman terhadap penyakit busuk batang atau akar sehingga tanaman cepat mati.

Baca juga: Hati-hati, Ini Penyakit Tanaman Saat Musim Hujan

  • Kerdil kasar jagung

Virus kerdil kasar jagung juga termasuk penyakit tanaman jagung yang merugikan. Tanaman yang terinfeksi virus ini dapat terlihat pada bagian tulang daun bawah sedikit bengkak.

Tak hanya itu, daun muda juga nampak garis klorosis, kemudian seluruh daun memerah mulai dari pinggir. Sistem perakaran juga menjadi lemah dan tampak kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com