Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2022, 19:00 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Realtor

JAKARTA, KOMPAS.com - Air merupakan kebutuhan esensi bagi setiap orang dan rumah. Namun, di seluruh negara, kondisi kekeringan terus mempengaruhi pemilik rumah.

Menurut Drought.gov—kemitraan multi-lembaga yang mengoordinasikan pemantauan kekeringan—94,3 juta orang saat ini terkena dampak kekeringan. Jumlah ini naik 5,5 persen dari Mei 2022. 

Baca juga: 6 Cara Alami Mengendalikan Hama di Taman Rumah

Karena itu, sebagian besar dari kita penting melakukan penghematan air pada berbagai area di rumah, termasuk taman.

Sayangnya, hingga 50 persen dari air yang digunakan untuk irigasi taman atau rumput terbuang karena penguapan, angin, atau penyiraman yang berlebihan.

Karena itu, perlu merawat taman sambil menghemat penggunaan air. Perubahan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi tagihan listrik dan air di rumah.

Nah, berikut tips menghemat air di taman menurut para ahli berkebun dikutip dari Realtor, Kamis (7/7/2022). 

Baca juga: 6 Tips Efektif Menghemat Air Saat Merawat Tanaman dan Taman 

Gunakan tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air

Ilustrasi menyiram tanaman. SHUTTERSTOCK/MAXIMUS ART Ilustrasi menyiram tanaman.
Untuk menghemat air, pilih tanaman yang tahan kekeringan dan tidak memerlukan penyiraman rutin. 

“Tanam bunga yang membutuhkan lebih sedikit air. Tanaman seperti poppy California, bunga matahari, dan marigold adalah pilihan yang baik," kata Craig Wilson, Direktur dan salah satu pendiri Gardeners Dream—toko tanaman hias online di Inggris. 

Wilson menambahkan, untuk varietas panjat, pertimbangkan tanaman bunga melati. Pohon yang paling tahan kekeringan adalah akasia. 

Baca juga: Cara Menanam Bunga Calla Lily di Taman agar Tumbuh Mekar

Tanam sayuran berdekatan

Jika lebih memilih menanam sayuran dibanding tanaman daun atau bunga, pertimbangkan penempatannya saat menanam di tanah.

“Jika memiliki kebun sayur, tanamlah tanaman sedekat mungkin sehingga saling menaungi dan membantu menghemat air,” ucap Melody Estes, Pengawas Berkebun Desain Lansekap yang berbasis di Maine dan konsultan di The Project Girl. 

Baca juga: 6 Manfaat Memiliki dan Merawat Tanaman di Rumah, Apa Saja?

Taburkan mulsa

Beri mulsa di permukaan tanah agar kelembaban tanah tetap terjaga selama tanaman dalam perjalanan.Unsplash/Maddy Baker Beri mulsa di permukaan tanah agar kelembaban tanah tetap terjaga selama tanaman dalam perjalanan.
Menyebarkan taburan mulsa yang sehat adalah salah satu cara terbaik menumbuhkan tanaman yang sehat dan menghemat air di taman. 

Mulsa menambahkan lapisan perlindungan yang mengunci kelembapan, menurunkan laju penguapan air alami di tanah, mengurangi erosi, dan mengendalikan gulma.

“Di halaman belakang dan kebun sayur, saya menggunakan kompos dan mulsa berkualitas baik untuk menjaga kelembapan tanah, mengurangi kebutuhan penyiraman, terutama pada bulan-bulan cuaca panas,” imbuh Amber Rogers, ilmuwan lingkungan, ahli kebun, sekaligus pendiri MyChickenGuide.com.

Roger mengatakan menambahkan mulsa organik juga menyediakan nutrisi penting bagi tanaman dan pohon serta pemulsaan dapat mengurangi penguapan dari tanah hingga 70 persen. 

Baca juga: 4 Cara Membuat Taman di Apartemen Studio

Kumpulkan air hujan

Saat musim hujan atau hujan turun, Anda dapat menggunakan air hujan untuk menyiram tanaman selama hari-hari kering mendatang guna menghemat air di taman. 

“Anda dapat mengumpulkan air hujan menggunakan tong atau tangki hujan,” kata Jill Taylor, pemilik rumah di Oklahoma.

Gunakan tangki yang lebih besar untuk menampung dan menyimpan lebih banyak air hujan. Air hujan cenderung tidak mengandung bahan kimia seperti klorin dan fluorida yang dapat membahayakan tanaman. 

Baca juga: 5 Cara Menghemat Air di Rumah untuk Mencegah Kekeringan

Beralih ke irigasi tetes

Ilustrasi irigasi tetes atau sprinkler. Shutterstock/Fahkamram Ilustrasi irigasi tetes atau sprinkler.
Irigasi tetes mampu menghemat air untuk penyiraman hingga 90 persen, sedangkan alat penyiram sprinklers 75 persen lebih efisien.

Selain lebih ramah lingkungan dan ekonomis, sistem irigasi tetes mengurangi pertumbuhan gulma, meningkatkan efektivitas pada tanah yang tidak rata, mengurangi pencucian air dan nutrisi di bawah zona akar, serta mencegah penyakit dengan meminimalkan kontak air dengan daun, batang, dan tanaman.

Taylor menjelaskan, irigasi tetes adalah cara sangat efisien untuk menyiram tanaman. "Ini memberikan air langsung ke akar tanaman dengan sedikit atau tidak ada air yang hilang karena penguapan."

Baca juga: 4 Tips Menghemat Air Saat Menggunakan Mesin Cuci 

Menyiram tanaman pada pagi hari

Banyak tukang kebun pemula tidak memikirkan waktu menyiram tanaman. Namun, lakukan penyiraman pada pagi hari saat cuaca lebih dingin.

"Jika menyiram tanaman pada pagi hari, penguapan lebih kecil kemungkinannya terjadi. Lakukan antara pukul 05.00-09.00," saran Taylor.

Taylor menambahkan penyiraman pada pagi hari juga membantu memastikan lebih banyak air mencapai akar tanaman, tempat yang dibutuhkan.

Selain itu, menyiram tanaman saat lebih dingin akan mengurangi penguapan dan membantu tanaman menyerap lebih banyak air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com