JAKARTA, KOMPAS.com - Penyiraman merupakan salah satu faktor yang berpengaruh untuk tanaman tumbuh dengan subur, sebab jika tanaman tidak diberikan air secara cukup atau terlalu berlebih, akan menyebabkan tanaman layu dan mati.
Kebutuhan air pada masing-masing spesies tanaman berbeda-beda, dan pastinya membutuhkan air yang banyak dalam penyiraman tersebut.
Dilansir dari Homes to Love, Senin (1/3/2021), meskipun membutuhkan air yang banyak, Anda dapat menghemat air dalam proses penyiraman, dengan cara berikut ini.
Baca juga: Ketahui, Waktu Terbaik Menyiram Tanaman
Penyiraman di waktu yang tepat
Penyiraman tanaman harus dilakukan sebelum pukul 10 pagi atau setelah pukul 4 sore. Hal ini dilakukan agar air dapat menyerap dengan baik dan penyiraman lebih efektif.
Hindari penyiraman terlalu sering, selain membuat air menjadi lebih boros penyiraman air yang terlalu sering akan membuat tanaman lebih cepat mati.
Manfaatkan air hujan
Air hujan memiliki kandungan nitrogen yang terkandung di dalam pupuk urea sehingga dapat menyuburkan tanaman. Bahkan dengan memanfaatkan air hujan sebagai penyiraman tanaman, Anda dapat menghemat air hingga 20 persen.
Agar air hujan bisa digunakan setiap saat, tampung air hujan di dalam wadah yang cukup besar, dan Anda dapat menggunakannya ketika diperlukan.
Baca juga: Simak, Cara Terbaik Menyiram Tanaman agar Tidak Mati
Gunakan kaleng penyiram atau gembor
Gembor atau kaleng penyiram juga merupakan pilihan hemat air yang bagus. Pilih kaleng dengan banyak lubang kecil untuk membantu menyebarkan tetesan air halus secara merata, ini memungkinkan air meresap lebih dalam ke akar.
Pilih pot tanaman
Ketika setiap tetes diperhitungkan, pot yang tepat bisa menjadi faktor menghemat air dalam penyiraman. Pot berbahan tanah liat dapat melindungi akar tanaman dari perubahan suhu yang cepat dan dapat merusak, sehingga tidak perlu menyiram dengan air yang banyak.