Di sisi lain, pencahayaan yang hangat dan tersebar cenderung tidak mengganggu produksi melatonin. Penelitian lain menyebutkan, meredupkan cahaya sebelum tidur dapat membantumu merasa lebih mengantuk.
Baca juga: 6 Ide Tempat Penyimpanan Makeup di Kamar Tidur
Penelitian tersebut bertajuk Home Lighting Before Usual Bedtime Impacts Circadian Timing: A Field Study, dan dipublikasikan dalam jurnal yang sama dengan penelitian di atas.
Manusia menghabiskan sepertiga hidupnya untuk tidur. Jadi, pertimbangkan kembali material kasur. Sebagian besar merek kasur busa besar terbuat dari poliuretan berbasis minyak bumi.
Jika dipasangkan dengan lem kimia dan penghambat api, material ini dapat mengeluarkan bau kimia dan senyawa organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOCs) dari waktu ke waktu.
Pengeluaran bau dan senyawa ini memang tidak terlalu menyebabkan masalah pada orang sehat, tetapi gas dapat berkontribusi pada kualitas udara dan memengaruhi orang dengan sensitivitas kimia atau alergi.
Ditambah lagi, mereka buruk bagi lingkungan. Terkait penghambat api, mereka dapat menumpuk di dalam tubuh dari waktu ke waktu, dan telah dikaitkan dengan dampak negatif pada tubuh.
Baca juga: Catat, 8 Benda di Kamar Tidur Ini Memiliki Banyak Kuman
Adapun dampak negatif terjadi pada sistem kekebalan dan saraf, gangguan fungsi tiroid, dan masalah kesehatan lainnya—terutama pada anak-anak.
Jika memungkinkan, carilah kasur yang ramah lingkungan, serta tidak menggunakan busa poliuretan berbasis minyak bumi atau penghambat api kimia.
Cari kasur yang dibuat dengan bahan yang tidak beracun, berkelanjutan, terbarukan, dan 100 persen lateks.
Manusia menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar, entah itu komputer, laptop, maupun ponsel. Sebaiknya, jauhkan ragam perangkat elektronik ini dari kamar tidur.