Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Scabies pada Kucing Tidak Boleh Dibiarkan, Ini Risiko yang Mengancam

Kompas.com - 23/03/2022, 16:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Scabies merupakan jenis penyakit kulit yang dapat menyerang kucing, termasuk kucing peliharaan.

Penyakit kulit ini disebabkan oleh parasit atau tungau bernama Sarcoptes scabiei yang bersarang dan bertelur di bawah kulit.

Scabies pada kucing dapat menyebabkan gatal-gatal yang membuat kucing suka menggaruk, mengalami bulu rontok atau pitak, kulit iritasi atau kemerahan, hingga mendapatkan luka atau koreng.

Baca juga: Mengenal Penyakit Scabies pada Kucing, dari Jenis hingga Penyebabnya

Jika kucingmu terindikasi mengalami scabies, kamu harus segera mengobatinya ke dokter hewan dan tidak boleh membiarkannya begitu saja.

Ilustrasi kucing, ilustrasi scabies pada kucing.SHUTTERSTOCK / Poetra.RH Ilustrasi kucing, ilustrasi scabies pada kucing.
Mirza Yusa, dokter hewan dan ketua kodiklat Indonesian Cat Association (ICA) Aceh, mengatakan bahwa scabies pada kucing tidak boleh dibiarkan karena akan sangat tidak nyaman dan memengaruhi kualitas hidup kucing.

"(Kucing terkena scabies) bawaannya ingin menggaruk saja, apalagi saat malam hari itu semakin parah," jelas Mirza saat dihubungi Kompas.com baru-baru ini.

Ketika kucing yang terkena scabies dibiarkan, Mirza mengatakan bahwa tungau menyerap nutrisi dari menghisap darah kucing.

Baca juga: Scabies dan Jamur pada Kucing Berbeda, Kenali Keduanya

Jika dibiarkan, semakin lama kucing yang mengidap scabies akan semakin kurus. Dalam keadaan parah bisa mengalami malnutrisi (tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi).

"Jadi (kucing yang terkena scabies) pelan-pelan juga akan lewat (mati) gitu. Dan lebih parahnya lagi terkena ke manusia," tambah Mirza.

Secara garis besar, kucing yang terkena scabies harus diobati ke dokter hewan, karena penyakit kulit ini tidak akan mungkin sembuh sendiri.

 

Pengobatan untuk mengatasi scabies pada kucing beragam, tergantung dari tingkat keparahan.

Baca juga: Hati-hati, Scabies pada Kucing Bisa Menular ke Manusia dan Hewan Lain

Apabila kondisi kucing yang terkena scabies sudah parah (muncul infeksi sekunder akibat sering menggaruk), segera bawa ke dokter hewan.

Dokter hewan akan meresepkan obat scabies, antibiotik, dan antialergi. Dan bila diperlukan, tahap terakhir pengobatannya adalah dengan disuntik parasit atau suntik scabies.

Namun, ketika kucing baru terkena scabies (kondisinya belum parah), pengobatannya mungkin masih bisa dengan salap scabies yang dioleskan pada malam hari.

Pengobatan kucing yang terkena scabies membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga pemilik kucing harus bersabar.

Baca juga: Benarkah Minyak VCO Dapat Mengobati Ragam Penyakit Kulit pada Kucing?

"Kalau scabies pada kucing lebih baik bulunya dicukur. Karena pengobatannya itu seluruh tubuh, bukan di bagian yang terkena saja. Tapi banyak cat owners yang tidak mau," pungkas Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com