JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika membaca beragam tips seputar berkebun, mungkin kamu sering melihat anjuran tentang pembuatan kompos dari beragam bahan limbah makanan seperti ampas kopi, sisa sayuran dan buah, kertas tak bertinta, dan teh celup bekas.
Limbah makanan ini dijadikan kompos untuk membantu tanaman tumbuh sumbur dan berkembang.
Baca juga: 7 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Campuran Pupuk Kompos
Berbicara tentang kompos, rupanya beberapa orang yang merawat tanaman masih cukup banyak yang myang belum mengetahuinya. Bagi mereka yang sudah terbiasa berkebun, tentu sudah familiar dengan kompos, bahkan cara membuatnya.
Namun, mereka yang belum pernah atau pemula mungkin masih asing dengan kompos. Lantas, apa sebenarnya kompos dan bagaimana membuatnya?
Dikutip dari Love to Know, Senin (14/3/2022), berikut ini seputar tentang kompos, dari manfaatnya dan apa saja yang bisa dijadikan kompos.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Gedebok Pisang
Kompos adalah bahan tanaman yang membusuk atau bahan organik yang terdekomposisi. Kompos terjadi setiap saat di alam—seperti dedaunan, ranting, pohon yang runtuh, serta hewan yang mati di tanah hutan.
Seiring berjalannya waktu, hal-hal tersebut akan terurai sendirinya karena serangga, bakteri, dan pengaruh cuaca. Ini menyisakan zat yang kaya akan nutrisi, yang membuat hutan tumbuh sehat dari tahun ke tahun.
Orang-orang yang gemar berkebun dapat mempercepat dan mengendalikan proses pertumbuhan tanaman dengan membuat kompos sendiri.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Rumput, Mudah dan Murah
Kompos dapat dibuat sendiri menggunakan potongan rumput, bagian tanaman yang telah dipangkas, daun, ranting, sisa sayuran, ampas kopi, serta sampah rumah tangga dan kebun lainnya.
Biasanya, bahan-bahan ini akan ditaruh di tempat sampah khusus untuk dijadikan sebagai kompos sebelum ditambahkan ke tanaman atau rumput halaman.
Kompos bermanfaat meningkatkan kesehatan tanah, mempertahankan kelembapan, serta menambahkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Baca juga: 5 Bahan yang Tak Boleh Digunakan saat Membuat Pupuk Kompos
Beberapa pegiat tanaman hanya menumpuk semua potongan rumput, bagian tanaman yang telah dipangkas, daun, dan sisa-sisa bahan dapur ke tumpukan kompos sesekali.
Sementara pegiat tanaman lainnya, secara hati-hati mengganti lapisan bahan yang kaya akan karbon dan nitrogen di tumpukan kompos untuk mendapatkan campuran optimal guna pengomposan yan cepat.
Lantas, apa saja yang dapat ditambahkan ke kompos?
Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos
Ada beragam hal yang bisa ditambahkan, tapi jangan pilih yang berbau serta menarik perhatian serangga atau membahayakan kompos.
Beberapa yang dapat ditumpuk ke kompos adalah sisa bahan dapur seperti cangkang telur, sayuran, kulit buah, dan inti apel.
Selain itu, daun tanaman, potongan rumput, ranting, potongan bunga, ampas kopi, kantung teh, serbuk gergaji atau serutan kayu, koran hitam putih yang telah disobek, bahkan kotoran ayam, hamster, dan kelinci.
Hindari memasukkan tulang, daging, atau lemak hewan, produk susu, gulma berbahaya, kotoran kucing atau anjing, dan tanaman yang sakit karena bisa mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.