JAKARTA, KOMPAS.com - Pengomposan tidak hanya bermanfaat mengurangi sampah di tempat pembuangan, tetapi juga menyuburkan tanaman.
Melansir dari Good Housekeeping, Senin (29/11/2021), menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), kompos adalah bahan organik yang dapat ditambahkan ke tanah untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Baca juga: Antibau, Ini Tips Membuat Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga
Artinya, tanaman bunga yang lebih cantik dan taman yang lebih sehat dapat diperoleh tanpa biaya tambahan. Selain itu, dapat pula menggunakan sisa-sisa bahan makanan untuk diubah menjadi kompos.
Lantas, apa saja yang bisa dijadikan kompos?
Sisa makanan dan sampah halaman merupakan persentase terbesar untuk dijadikan bahan kompos. Namun, barang-barang rumah tangga lainnya seperti koran juga bagus untuk ditambahkan ke dalam campuran.
Berikut sisa-sisa bahan makanan yang bisa dan yang tidak boleh dijadikan kompos.
Baca juga: Bahan Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Dijadikan Kompos
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Rumput Liar untuk Menyuburkan Tanaman
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Daun Kering untuk Menyuburkan Tanaman
Meski dapat terurai secara hayati, produk susu atau hewani (bahkan tulang hewan) dapat menimbulkan bau dan menarik hama sehingga tidak memasukkannya ke bahan pembuatan kompos.
Hal yang sama juga berlaku untuk lemak, minyak, dan kotoran hewan peliharaan. Begitu pun ketika memiliki penyakit atau tanaman yang ditunggangi serangga, jangan menambahkannya ke tumpukan kompos karena dapat mencemari kompos serta membuatnya tidak dapat digunakan.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga Tanpa Bau