Kucing yang mengalami sakit kronis cenderung lebih dijaga dengan hewan peliharaan lain di rumah. Kucing yang sakit mungkin takut kucing lain secara tidak sengaja menyakitinya.
Baca juga: 3 Alasan Kucing Suka Berputar-putar Sebelum Tidur
Kucing bisa hidup bersama dengan sesamanya tanpa masalah, tetapi tidak selalu demikian. Terkadang kucing tidak akur satu sama lain ketika tinggal dalam jarak dekat atau satu rumah.
Kucing yang hidup bersama dan berkelahi menunjukkan sesuatu yang disebut agresi (serangan) antarkucing. Itu bisa menjadi alasan kucing saling menampar.
Bahasa tubuh kucing menampar satu sama lain karena agresi antarkucing sangat berbeda dengan kucing menampar satu sama lain untuk mengajak bermain.
Baca juga: Anak Kucing Berisik pada Malam Hari? Ini Tips Membantunya Tidur
Kucing yang bertingkah agresif akan terlihat tegang, telinganya menempel di kepala, wajahnya mengencang, serta menarik kumis ke belakang wajahnya.
Selain itu, kucing mengeluarkan suara menggeram, mendesis, dan berteriak. Agresi dapat berasal dari kurangnya sumber daya di rumah seperti kotak pasir kucing, mangkuk air, mainan kucing, tempat tidur, dan pohon menggaruk.
Pastikan masing-masing kucing memperoleh agar tidak saling menampar serta berkelahi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.