JAKARTA, KOMPAS.com - Hama merupakan sumber masalah bagi setiap pekebun mana pun, terutama saat pertama kali memulai berkebun.
Kehadiran hama dapat mendatangkan malapetaka pada berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman sayuran berdaun.
Jika kamu berencana memulai kegiatan berkebun, pastikan untuk mengenali beragam hama yang bisa saja muncul di tanamanmu.
Baca juga: 6 Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai Keriting
Dilansir dari Den Garden, Minggu (19/12/2021), setidaknya ada lima hama yang paling umum menyerang tanaman.
Memiliki bentuk yang begitu kecil, kutu daun adalah hama yang menyedot getah dari tanamanmu.
Karena bentuk dan ukurannya, sulit untuk mengidentifikasi kutu daun dalam jumlah kecil, sehingga kehadiran hama ini hanya bisa diketahui setelah jumlahya sudah banyak.
Setelah menyerang, kutu daun dapat dengan cepat merusak dan membunuh tanaman.
Kutu daun bisa memiliki banyak warna, termasuk hijau, hitam, atau merah muda. Mereka menargetkan tanaman lunak yang baru tumbuh untuk dimakan.
Baca juga: Tanaman Diserang Kutu Daun? Ini Solusinya
Ketika kutu daun berkembang biak, mereka mulai berebut posisi. Kehadiran hama satu ini dapat ditemukan di batang tanaman, di bawah daun, bahkan pada buah.
Kutu daun biasanya menghasilkan generasi bersayap yang terbang ke kebun berikutnya.
Tanda-tanda kutu daun
Tampilan kutu kebul tampak mirip dengan "ngengat" atau lalat putih, tetapi sebenarnya mereka bukan bagian dari lalat.
Kutu kebul lebih berkerabat dengan kutu daun dan kerap bersembunyi di bawah daun, yang mana itu membuat mereka sulit dikendalikan.
Selama musim panas, kutu kebul matang dari telur dan menjadi dewasa dalam waktu sekitar 16 hari.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Membasmi Hama Agas Jamur pada Tanaman
Kerusakan langsung: Ini disebabkan karena kutu kebul mengisap getah langsung dari tanaman.
Hal itu akan menyebabkan daun menguning dan mengerut. Ketika ada banyak kutu kebul, itu bisa membunuh tanaman.
Kerusakan tidak langsung: Kutu kebul dewasa dapat menularkan berbagai virus antara tanaman yang sakit dan yang sehat.
Seperti kutu daun, kutu kebul mengeluarkan “embun madu”, yang meninggalkan residu lengket pada tanaman.
Embun madu ini membantu pertumbuhan jamur yang dikenal sebagai "jamur jelaga", yang menyebabkan daun tampak kotor dan hitam.
Meskipun tidak berbahaya, embun madu mencegah sinar matahari mencapai permukaan tanaman, sehingga meningkatkan stres pada tanaman.
Baca juga: Tanda-tanda Tanaman Terserang Hama
Hama kebun ini meninggalkan lapisan seperti kapas putih pada tanaman, yang seringkali merupakan tanda terbesar tanamanmu memiliki kutu putih.
Kutu putih memiliki tubuh yang lembut, itulah sebabnya mereka bergantung pada mantel bergaya kapas untuk melindunginya.
Kutu putih mengisap getah tanaman, menciptakan embun madu yang menutupi diri mereka.
Baca juga: Cara Membasmi Hama Kutu Putih pada Tanaman Tanpa Menggunakan Racun
Tanda-tanda kutu putih
Hama ini kira-kira seukuran jarum jahit dan dapat ditemukan di seluruh dunia untuk memakan semua jenis tanaman.
Thrips memakan tanaman dengan menghisap getahnya, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman itu sendiri.
Meski begitu, bahaya sebenarnya adalah thrips menularkan virus antara tanaman yang sakit dan tanaman yang sehat.
Tergantung pada lokasi dan kondisi cuaca, hama thrips dapat memiliki hingga 15 generasi per tahun.
Tanpa kaca pembesar, kamu akan sulit untuk mendeteksi hama thrips karena pada tahap awal mereka muncul sebagai kepingan gelap kecil di tanaman
Baca juga: Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai, Apa Saja?
Ulat jengkal atau cabbage looper merupakan hama yang sering muncul di tanaman kubis dan terlihat seperti ulat hijau kecil.
Saat dewasa sepenuhnya, panjang hama ulat jengkal bisa mencapai 2 inci. Setelah ulat jengkal menjadi kepompong, ia berubah menjadi ngengat berwarna abu-abu-cokelat.
Hama ini merusak tanaman saat mereka mengunyah dedaunan dan meninggalkan lubang dan tepi bergerigi pada daun.
Untungnya, hama ini cukup besar untuk terlihat secara visual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.