JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai keriting adalah salah satu varietas cabai yang populer dan paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Banyak orang pun menanam cabai di rumah untuk memenuhi konsumsi sehari-hari.
Saat menanam cabai di rumah, Anda juga perlu mewaspadai kemunculan hama dan penyakit tanaman. Sebab, hama dan penyakit bisa merusak hingga membuat tanaman cabai mati.
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (11/12/2021), berikut beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai keriting, serta cara menanganinya.
Baca juga: Cara Mengusir Tikus di Rumah Menggunakan Bubuk Cabai Merah
Kutu daun yang sering menyerang cabai adalah jenis Aphids sp. dan Myzus persicae. Hama ini akan mengisap cairan dalam daun sampai habis.
Serangan berat biasanya terjadi pada musim kemarau. Bagian tanaman yang diserang oleh nimfa dan imago biasanya pucuk tanaman dan daun muda.
Daun yang diserang akan mengerut, mengeriting, dan melingkar, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga mengeluarkan cairan manis seperti madu, yang biasanya disebut dengan embun madu.
Embun madu menarik datangnya semut dan cendawan jelaga. Adanya cendawan pada buah dapat menurunkan kualitas buah.
Baca juga: Simak, 8 Tips Menanam Cabai Saat Musim Hujan
Secara teknis, daun yeng terserang dipetik dan musnahkan. Hindari menanam cabai yang berdekatan dengan tanaman semangka, melon dan kacang panjang.
Perhatikan juga kebersihan kebun. Penggunaan mulsa perak juga cukup efektif untuk mengendalikan hama ini.