Untuk pengendalian hama secara kimiawi, gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil, atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.
Ciri-ciri dari tanaman cabai yang terserang trips (Thrips parvipinus) adalah pada daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecokelatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan, daun akan kering dan mati.
Baca juga: Panduan Pemupukan Tanaman Cabai Merah agar Buahnya Melimpah
Serangan trips biasanya parah pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.
Pengendalian hama thrips dapat dilakukan dengan memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa perak dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya.
Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.
Penyemprotan insektisida juga dapat dilakukan bila serangan meluas. Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.
Baca juga: Trik Menanam Cabai pada Musim Hujan agar Bebas Penyakit Antraknosa
Lalat buah menyebabkan kerusakan pada buah cabai yang masih muda maupun buah yang sudah matang. Buah yang terserang akan membusuk dan kemudian jatuh ke tanah.
Gejala awal terlihat dari adanya titik hitam pada bagian pangkal buah, titik hitam pada pangkal buah muncul karena aktivitas lalat buah dewasa yang memasukkan telurnya pada buah cabai. Telur tersebut akan menetas dan berkembang di dalam buah cabai.
Larva yang terdapat di dalam buah menimbulkan kerusakan dari dalam, buah menjadi berwarna kuning pucat dan layu. Kualitas buah cabai yang terserang hama ini akan menurun.