Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Pisang di Pekarangan Rumah untuk Konsumsi Sendiri

Kompas.com - 10/12/2021, 20:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam tanaman buah di pekarangan rumah memiliki banyak manfaat. Salah satunya tentu saja buahnya dapat dipanen untuk dikonsumsi bersama keluarga.

Salah satu tanaman buah yang dapat ditanam di pekarangan rumah adalah pisang. Buah pisang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, antara lain mengendalikan tekanan darah tinggi atau stroke dan gula darah, mengobati radang pencernakan, dan menyehatkan mata.

Sebelum menanam pisang, sebaiknya Anda mengetahui dahulu tentang sifat kehidupan tanaman pisang, agar pohon pisang yang ditanam tumbuh dan berbuah baik.

Baca juga: Tips Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah

Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (10/12/2021), pada umumnya pohon pisang tumbuh dan berbuah di manapun. Akan tetapi, lokasi yang sangat cocok untuk tumbuh dan berbuah baik di daerah tropis basah, panas, dan lembap.

Ilustrasi buah pisang, tanaman pisang, pohon pisang. PIXABAY/JOAOBOLIVER Ilustrasi buah pisang, tanaman pisang, pohon pisang.

Adapun curah hujan optimal 1.520 hingga 3.800 mm per tahun dan dua bulan kering.

Pohon pisang dapat tumbuh subur dengan menyerap nutrisi yang terkandung dalam tanah humus, lebih baik lagi jika tanahnya sudah melalui proses pemupukan.

Selain itu, pastikan ketersediaan air pada media tanam, karena air sangat penting bagi pertumbuhan pisang, tetapi media tanam jangan sampai tergenang air.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Durian agar Buahnya Lebat

Lokasi tanam yang berangin kencang tidak terlalu cocok untuk pohon pisang, karena berpotensi merusak daun.

Selanjutkan, Anda dapat melakukan penanaman pohon pisang di pekarangan rumah dengan memperhatikan sifat-sifat kehidupan pohon pisang tersebut. Berikut cara menanam tanaman pisang di pekarangan rumah.

 

1. Penyiapan bibit

Bibit pisang yang ditanam berupa anakan yang memiliki tunas setinggi 100 hingga 150 cm dengan garis tengah umbi atau bonggol sekitar 15 sampai 20 cm. Bibit anakan tersebut dipastikan dari pohon pisang unggul dan sehat.

Ada dua jenis bibit anakan, yaitu bibit anakan muda dan dewasa. Pilihlah bibit anakan dewasa yang telah memiliki calon bunga, tunas mirip bentuk tombak, daunnya mirip bentuk pedang, dan sehat tidak terinfeksi hama penyakit.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat Mentega agar Berbuah Lebat

Ilustrasi pisang, pohon pisang.PIXABAY/PIERO DI MARIA Ilustrasi pisang, pohon pisang.

2. Persiapan lahan

Tanah pekarangan yang akan ditanami pohon pisang dipilih memiliki banyak kandungan humus dan kapur. Lahan dibersihkan dari gulma dan kotoran lainnya (batu, plastik, sisa-sisa tanaman), digemburkan, lalu dibuat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak antar tanaman 300 x 300 cm.

Tempat tanam dapat disesuaikan agar tidak mengganggu tanaman lain, bisa di pojok atau di pinggir melingkari lahan pekarangan.

3. Penanaman

Tanaman pisang sebaiknya dilakukan menjelang musim penghujan agar bibit yang baru ditanam mendapatkan pasokan air yang cukup. Masukkan bibit pisang ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan.

Kemudian, tutup dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik atau pupuk kandang matang sebanyak 15-hingga 20 kg per lubang. Bibit pisang dipastikan dalam posisi tegak agar tidak mudah roboh.

Baca juga: Simak, 8 Tips Menanam Cabai Saat Musim Hujan

4. Pemupukan

Tanaman pisang setelah ditanam dilakukan pemupukan sebanyak lima, yaitu sebulan setelah tanam setiap tanaman diberi pupuk berupa 150 gram pupuk urea, 100 gram SP-36, dan 200 gram pupuk KCL.

Selanjutnya diberi pupuk lagi pada umur 4 bulan, 8 bulan, dan 12 bulan dengan jenis dan dosis per tanaman 150 gram urea, 100 gram SP-36, dan 35 - 450 gram KCL. 

Adapun cara memupuknya adalah membuat lubang 50 cm dari pohon (melingkari pohon atau larikan) sedalam 10 sampai 15 cm, lalu pupuk disebarkan pada lubang dan ditutup dengan tanah kembali.

 

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman pisang, yaitu meliputi pertama, pemangkasan agar setiap rumpun hanya terdiri dari 3-4 batang.

Baca juga: Trik Menanam Cabai pada Musim Hujan agar Bebas Penyakit Antraknosa

Kemudian, penyiangan secara berkala untuk menghindari gangguan gulma dan sekaligus dilakukan penggemburan tanah serta penimbunan. Namun, tidak perlu dilakukan terlalu dalam agar tidak mengenai akar pisang.

Ilustrasi pohon pisang.PIXABAY/MITTMAC Ilustrasi pohon pisang.

Kemudian, pengendalian hama dengan insektisida, seperti pestona dan malathion. Berikutnya, pembuatan parit untuk air di sekitar pohon pisang.

Selanjutnya, pengairan perlu dilakukan, terutama jika menginjak musim kemarau meskipun pada dasarnya tanaman pisang tidak terlalu membutuhkan pengairan rutin pagi dan sore seperti tanaman lainnya.

Selain itu, pemotongan jantung pisang saat tandan pisang sudah berbuah maksimal (5-7 sisir), agar hasil panen buah pisang optimal.

Baca juga: Tips Menanam Tomat di Kebun agar Berbuah Banyak

6. Pengendalian hama

Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman pisang, meliputi ulat penggulung daun pisang, penggerek bonggol, penggerek batang, thrips dan burik. Adapun penyakit yang sering menyerang adalah layu fusarium, bercak daun sigatoka, dan kerdil pisang.

7. Panen

Buah pisang yang siap panen telah berumur 100-120 hari setelah muncul bunga tergantung varietasnya. Buah yang matang ditandai adanya perubahan warna dari hijau muda menjadi hijau tua, atau agak kekuning-kuningan.

Cara panennya adalah buah pisang dipotong dari tandannya dengan pisau tajam, kemudian diletakkan terbalik agar getah dari tandan tidak mengotori buah pisang.

Agar proses pematangan dapat seragam dan serentak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun-daun kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel atau ethepon, propilen, asetilen sekitar 10-12 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com