VD Kaviraj menyebutkan bahwa alelopati adalah terhambatnya pertumbuhan suatu tanaman karena biomolekul (alelokimia) yang dilepaskan oleh tanaman yang lain.
Pemberian asam sitrat yang berulang pada tanaman yang sehat dapat menyebabkan tanaman mati, oleh karena itu asam sitrat bermanfaat sebagai pembasmi gulma atau tanaman liar.
Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Dapat Menyerap Kelembapan di Dalam Rumah
Asam sitrat adalah zat korosif dan karena itu akan membakar biji, yang pada akhirnya dapat mencegah biji tanaman berkecambah.
Menambahkan terlalu banyak asam ke tanah akan menciptakan tanah asam, yang akan mengasamkan setiap air yang ditambahkan ke tanah.
Asam dapat membakar sistem akar tanaman ketika diserap, menyebabkan penyerapan nutrisi yang tidak efisien dan akhirnya kematian.
Tidak semua efek yang dihasilkan dari asam sitrat berujung negatif, karena mungkin bermanfaat dalam dosis rendah, seperti yang didapat dalam sebuah studi dari Departemen Pertanian AS.
Baca juga: Pestisida Organik untuk Membasmi Hama Kutu Putih Pada Tanaman
Ketika Departeman Pertanian AS membuat pengusir katak pada tanaman Hawaii, mereka menemukan bahwa larutan 16 persen asam sitrat yang diterapkan langsung ke tanaman tidak terlalu memengaruhi tanaman.
Ada beberapa kasus perubahan warna, tetapi tanaman tetap sehat bahkan setelah asam diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa asam sitrat dapat digunakan sebagai bahan pengusir atau penolak.
Selain itu, asam sitrat dapat digunakan dalam kegiatan berkebun untuk membantu mengobati alkalinitas (perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat) tanah.
Jika suatu tanah terlalu basa untuk tanaman tertentu, campuran asam sitrat membantu meningkatkan pH tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.