JAKARTA, KOMPAS.com--Memiliki tanaman membuatmu ingin tahu tentang bagaimana membuatnya semakin subur dan sehat.
Ada banyak faktor yang membuat tanaman bisa tumbuh dengan sehat, salah satunya adalah cuaca dan suhu udara.
Suhu tinggi mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam berbagai cara. Yang paling jelas adalah efek panas pada fotosintesis, di mana tanaman menggunakan karbon dioksida untuk menghasilkan oksigen, dan respirasi, proses yang berlawanan di mana tanaman menggunakan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida.
Dilansir dari Gardening Know How, Senin (26/7/2021), para ahli di Colorado State University Extension menjelaskan bahwa kedua proses meningkat ketika suhu naik.
Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Dapat Menyerap Kelembapan di Dalam Rumah
Namun, ketika suhu mencapai batas tinggi yang tidak nyaman, kedua proses menjadi tidak seimbang. Tomat, misalnya, mendapat masalah ketika suhu melebihi sekitar 36 derajat C.
Pengaruh suhu pada tanaman sangat bervariasi, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti paparan sinar matahari, drainase kelembaban, ketinggian, perbedaan antara suhu siang dan malam, dan kedekatan dengan struktur batuan di sekitarnya (massa panas termal).
Perkecambahan adalah peristiwa ajaib yang melibatkan sejumlah faktor yang meliputi udara, air, cahaya, dan, tentu saja, suhu.
Perkecambahan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun tetap ada batasnya. Setelah benih mencapai suhu optimal, yang tergantung pada tanaman, perkecambahan mulai menurun.
Beberapa benih tanaman, termasuk sayuran yang cocok ditanam untuh daerah musim dingin seperti selada dan brokoli, berkecambah paling baik pada suhu antara 13-21 derajat C, sedangkan tanaman musim hangat seperti labu dan marigold, berkecambah paling baik ketika suhu antara 21-30 derajat C.
Jadi, apakah itu panas atau dingin yang ekstrem, suhu memengaruhi tanaman dan pertumbuhannya?
Baca juga: Ragam Manfaat Pupuk KCL untuk Tanaman
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.