Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, ini Efek yang Dihasilkan Sitrun pada Tanaman

Kompas.com - 27/07/2021, 11:18 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sitrun atau asam sitrat adalah bahan kimia asam yang ditemukan di banyak buah-buahan seperti lemon, jeruk, dan jenis jeruk lainnya hingga buah beri tertentu.

Kandungan yang ada di dalam sitrun memengaruhi berbagai organisme, termasuk manusia, hewan dan tumbuhan.

Namun, sifat korosif alami dari sitrun membuatnya merugikan berbagai tanaman dalam dosis besar.

Baca juga: Mengenal Asam Sitrat, Pembersih Serbaguna untuk Peralatan Rumah Tangga

Dilansir dari Garden Guides, Selasa (27/7/2021), beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam sitrat dalam dosis yang lebih kecil mungkin bermanfaat bagi tanaman, namun, dosis besar dan berulang mungkin berbahaya.

1. Siklus Krebs

Tanaman membuat senyawa kimia berupa adenosin tripohosfat (ATP) selama fotosintesis dengan melepaskan energi dari glukosa dan gula yang disimpan lainnya.

Selama respirasi aerobik, sel menggunakan oksigen untuk membakar molekul dan melepaskan energi.

Reaksi ini merupakan kebalikan dari fotosintesis, berlangsung selama tiga jalur reaksi utama: glikolisis, siklus Krebs dan fosforilasi transpor elektron (ETP).

Baca juga: Bagaimana Suhu Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman?

Asam sitrat adalah komponen utama dari siklus krebs, juga dikenal sebagai siklus asam sitrat, yang merupakan serangkaian reaksi kimia yang rumit sebagai bagian dari respirasi semua sel yang menggunakan oksigen, termasuk yang ditemukan pada tanaman.

Mengganggu atau mendistorsi siklus asam sitrat akan menghambat transformasi glukosa dan mengganggu energi tanaman.

2. Efek alelopati

Sebuah artikel tentang homeopati (metode pengobatan alternatif) yang ditulis oleh VD Kaviraj, seorang ahli homeopati Belanda serta peneliti dan pelopor dalam agrohomeopati menjelaskan lebih jauh tentang efek sitrun pada tanaman

Ia menjelaskan bagaimana asam sitrat dan asam-asam lain yang terkait erat dapat memiliki efek alelopati pada tanaman.

 

VD Kaviraj menyebutkan bahwa alelopati adalah terhambatnya pertumbuhan suatu tanaman karena biomolekul (alelokimia) yang dilepaskan oleh tanaman yang lain.

Pemberian asam sitrat yang berulang pada tanaman yang sehat dapat menyebabkan tanaman mati, oleh karena itu asam sitrat bermanfaat sebagai pembasmi gulma atau tanaman liar.

Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Dapat Menyerap Kelembapan di Dalam Rumah

3. Membakar biji

Asam sitrat adalah zat korosif dan karena itu akan membakar biji, yang pada akhirnya dapat mencegah biji tanaman berkecambah.

Menambahkan terlalu banyak asam ke tanah akan menciptakan tanah asam, yang akan mengasamkan setiap air yang ditambahkan ke tanah.

Asam dapat membakar sistem akar tanaman ketika diserap, menyebabkan penyerapan nutrisi yang tidak efisien dan akhirnya kematian.

4. Efek positif sitrun

Tidak semua efek yang dihasilkan dari asam sitrat berujung negatif, karena mungkin bermanfaat dalam dosis rendah, seperti yang didapat dalam sebuah studi dari Departemen Pertanian AS.

Baca juga: Pestisida Organik untuk Membasmi Hama Kutu Putih Pada Tanaman

Ketika Departeman Pertanian AS membuat pengusir katak pada tanaman Hawaii, mereka menemukan bahwa larutan 16 persen asam sitrat yang diterapkan langsung ke tanaman tidak terlalu memengaruhi tanaman.

Ada beberapa kasus perubahan warna, tetapi tanaman tetap sehat bahkan setelah asam diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa asam sitrat dapat digunakan sebagai bahan pengusir atau penolak.

Selain itu, asam sitrat dapat digunakan dalam kegiatan berkebun untuk membantu mengobati alkalinitas (perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat) tanah.

Jika suatu tanah terlalu basa untuk tanaman tertentu, campuran asam sitrat membantu meningkatkan pH tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com