JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika pertumbuhan tanaman terganggu oleh hama, hal yang harus dilakukan adalah menghentikan perkembangan hama.
Cara menghentikannya beragam, salah satunya menggunakan pestisida atau insektisida. Kedua bahan ini berkhasiat membasmi hama, tetapi juga bisa merusak tanaman.
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Meletakkan Tanaman Indoor ke Luar Ruangan
Melansir dari Gardening Know How, Selasa (20/7/2021), kerusakan tanaman akibat pestisida dan insektisida mungkin terjadi dan berkisar dari gejala ringan hingga parah.
Sebenarnya, tanaman yang disemprotkan pestisida bisa mengalami cedera yang dikenal sebagai fitotoksisitas.
Dibanding tanaman lainnya, tanaman herbal paling rentan terhadap pestisida. Sedangkan tanaman berkayu dapat mentoleransi dengan lebih baik, tetapi pertumbuhan segar tanaman baru dapat dirusak bahan kimia ini.
Baca juga: 10 Tanaman Indoor yang Dapat Membantu Meningkatkan Pernapasan
Kerusakan tanaman yang disebabkan pestisida beragam, tergantung pada jenis bahan kimia, tanaman, dan faktor lainnya.
Mulai dari, daun tanaman terbakar, daun gugur, daun berubah warna, daun menggulung, pertumbuhan tanaman tidak normal, hingga kematian tanaman.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Rumput Liar untuk Menyuburkan Tanaman
Untuk meminimalkan dampak pestisida pada tanaman, dapat diatasi dengan membatasi penggunaan pestisida kimia.
Gunakan pestisida nonorganik apabila tanaman memiliki masalah sangat parah dan tidak bisa diatasi dengan cara lain selain menggunakan bahan kimia.
Jika memilih menggunakan insektisida kimia, ikuti aturan berikut ini demi mencegah dan meminimalkan kerusakan pada tanaman.
Baca juga: Ternyata, Ini 7 Manfaat Mendekorasi Rumah dengan Tanaman Hias