Selama lebarnya tidak lebih dari seperenambelas inci dan panjangnya kurang dari 12 inci, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sayangnya, salah satu penyebab paling umum dari retakan pada plafon adalah pengerjaan yang buruk.
Panel drywall memiliki sedikit celah di antara keduanya. Saat digunakan untuk membentuk plafon, celah ini perlu diisi, kemudian ditempel dan ditutup dengan lumpur drywall (kompon).
Jika salah satu dari langkah-langkah ini dilewati atau dilakukan dengan buruk, celah antar panel pada akhirnya akan mulai terlihat.
Baca juga: 15 Penyebab Mengapa Cat Dinding dan Plafon Mengelupas
Kelembapan juga dapat menyebabkan retakan pada plafon. Retakan di plafon di lantai atas rumahmu bisa menunjukkan adanya kebocoran di atapmu.
Kebocoran di bawah wastafel kamar mandi lantai atas dapat menyebabkan retakan pada plafon lantai di bawahnya.
Salah satu tanda kerusakan kelembapan adalah perubahan warna pada retakan. Semburat kecoklatan kekuningan di tepi retakan merupakan tanda untuk mencari air di tempat yang tidak semestinya.
Membebani ruangan di lantai atas dapat memberi tekanan pada plafon dan dinding yang tidak dibangun untuk menahannya. Ini bisa jadi alasan mengapa plafonmu retak.
Baca juga: Mengecat Plafon, Cara Lain untuk Lebih Hidupkan Ruangan
Saat melihat ada retakan di plafon, langkah pertama adalah mengukurnya, mencari tahu sudah berapa lama retakan tersebut, seberapa lebar retakannya, apakah hanya ada satu celah, atau ada beberapa.
Lalu kamu perlu melihat perubahan warna, catat kapan retakan muncul. Gunakan pensil untuk menandai awal dan akhir retakan. Pantau retakan dan lihat apakah retakan itu tumbuh atau berubah.
Sebaiknya lakukan inspeksi visual seluruh rumah. Berjalan-jalanlah di sekitar interior dan eksterior rumah, mencari retakan, kerusakan, atau tanda-tanda akan retak.
Sebuah retakan kecil yang muncul di satu plafon tidak perlu dikhawatirkan. Retakan besar dan lebar yang muncul di beberapa ruangan adalah cerita yang berbeda.