Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tanaman Lidah Buaya Layu? Kenali Penyebabnya

Kompas.com - Diperbarui 11/08/2023, 20:11 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat tanaman hias di dalam rumah menjadi hal yang sering dilakukan beberapa orang saat ini. Berbagai tanaman hias mulai dari monstera, lidah mertua, tanaman rambat, tanaman herbal, dan sebagainya bisa menjadi salah satu pilihan.

Begitu juga dengan aloe vera yang menjadi salah satu tanaman hias populer yang memiliki daun panjang, ramping, dan berair.

Dilansir Better Homes & Gardens, setiap daun lidah buaya diisi dengan zat seperti gel yang Anda lihat pada losion untuk kulit yang terbakar sinar matahari.

Baca juga: Lidah Buaya Juga Bisa Jadi Pupuk Alami Tanaman Hias

Ilustrasi tanaman lidah buaya. SHUTTERSTOCK/NEVADA31 Ilustrasi tanaman lidah buaya.

Seperti kebanyakan tanaman sukulen, lidah buaya tidak terlalu sulit untuk tumbuh jika Anda memenuhi beberapa syarat yang diperlukan.

Pertama, lidah buaya membutuhkan tanah yang menyerap air dengan baik dan harus ditanam dalam pot yang memiliki lubang drainase agar akarnya tidak pernah tergenang air.

Selain itu, karena lidah buaya lebih menyukai sisi yang kering, pastikan untuk menyiram tanaman Anda secukupnya.

Jika Anda melihat daun lidah buaya mulai terkulai dan menjadi lembek, ini menandakan jika tanaman terlalu banyak air. Namun, kabar baiknya adalah Anda masih bisa menyelamatkan tanaman lidah buaya Anda.

Berikut beberapa penyebab lidah buaya terkulai.

1. Lidah buaya menerima terlalu banyak air

Saat tanaman lidah buaya disiram air, daun akan mengembangkan apa yang disebut bintik-bintik basah yang terlihat lembek dan lembut.

Baca juga: 4 Kesalahan Menyiram yang Bikin Tanaman Layu

Seolah-olah seluruh daun menjadi jenuh dengan air, kemudian berubah menjadi bubur. Akhirnya, seluruh tanaman mati.

Ilustrasi tanaman lidah buaya. SHUTTERSTOCK/NOOMSITIRACHT Ilustrasi tanaman lidah buaya.

2. Tidak ada drainase

Tanaman lidah buaya juga bisa tergenang air jika pot yang ada di dalamnya tidak memiliki lubang drainase. Menambahkan lapisan kerikil di dasar pot, meskipun sering ditawarkan sebagai solusi sederhana.

Saat kelembaban bergerak turun melalui tanah, ia membentuk apa yang disebut meja air bertengger di atas kerikil.

Air baru akan turun ke kerikil sampai tanah di atasnya jenuh. Itu berarti akar lidah buaya Anda selalu jenuh. Ketika semua ruang udara di antara partikel tanah terisi air, akar tanaman Anda akan mati karena kekurangan oksigen.

Baca juga: 8 Tips Merawat Lidah Buaya agar Daunnya Gemuk

Ilustrasi tanaman lidah buaya. PEXELS/CINTIA SIQEUIRA Ilustrasi tanaman lidah buaya.

Apakah bisa diatasi? 

Anda mungkin bisa menyelamatkan tanaman yang tergenang air jika Anda menggalinya dan membiarkannya mengering selama satu atau dua hari.

Buang daun dan akar yang tampak mati atau lembek dengan hati-hati.

Tanaman yang lebih muda dengan akar yang lebih dangkal mungkin masih cukup sehat sehingga Anda dapat memindahkannya ke wadah baru di dalam pot tanah yang segar.

Setelah akar tanaman utama sebagian besar mengering, taburi pangkal tanaman dengan bubuk akar dan tanam kembali di dalam pot dengan lubang drainase.

Baca juga: Kenapa Bunga Lavender Layu? Ternyata Ini Penyebabnya

Berikan cahaya terang tapi tidak langsung pada lidah buaya, dan simpan di sisi yang kering. Mungkin diperlukan beberapa minggu, tetapi Anda akan mulai melihat daun baru yang sehat mulai tumbuh dari tengah tanaman.

Jika Anda ingin menggunakan pot indah yang tidak memiliki lubang drainase, buatlah lubang untuk drainase, atau gunakan sebagai pot dekoratif luar tempat Anda meletakkan wadah plastik polos yang lebih kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com