Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2021, 07:28 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasir merupakan hal penting untuk semua kucing, terlebih kucing peliharaan yang terbiasa hidup di rumah.

Keberadaan pasir menjadi salah satu kebutuhan dasar. Pasir secara naluriah oleh kucing untuk mengubur urin dan kotorannya.

Dilansir dari The Spruce Pets, Selasa (9/2/2021), secara historis, tanah liat adalah satu-satunya pilihan untuk menyerap urin dan memungkinkan kucing mempraktikkan perilaku alami mengubur kotorannya, tetapi, sekarang, banyak pilihan berbeda tersedia.

Baca juga: Di Mana Tempat yang Tepat untuk Meletakkan Kotak Pasir Kucing?

Harga, pengendalian bau, jumlah debu, daya serapnya, seberapa baik penggumpalannya, ketersediaan untuk dibeli, bau atau ketiadaan, dan faktor lain mungkin berperan dalam jenis pasir dibutuhkan oleh kucing peliharaan.

Pertimbangan terakhir dan penting yang harus dibuat saat memilih pasir adalah apakah kucing Anda menyukainya atau tidak. Banyak kucing akan menolak menggunakan beberapa jenis pasir dan malah akan keluar dari kotak kotorannya.

Berikut beberapa pasir yang dapat menjadi pilihan. 

1. Clay litter

Clay Litter adalah pilihan pasir paling populer bagi pemilik kucing, karena pasir ini mudah didapat. Beberapa pasir ini terbuat dari potongan besar tanah liat dan yang lainnya adalah partikel tanah liat yang lebih halus.

Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memilih Kotak Pasir Kucing

Jenis pasir ini dapat menyerap urin dan berubah menjadi tekstur yang lebih lembut serta basah seperti semen.

Bahkan ada pasir yang mengandung atraktan untuk membujuk kucing yang sulit menggunakan kotak pasirnya lebih sering.

Ada dua jenis pasir kucing dari tanah liat, yakni menggumpal dan tidak menggumpal. Pasir kucing yang menggumpal sering kali disukai oleh banyak pemilik, tetapi yang lain menyukai biaya yang lebih rendah untuk kotoran yang tidak menggumpal dan akan membuang seluruh isi kotak kotorannya jika diperlukan.

Beberapa kelemahan dari pasir tanah liat antara lain adalah pasir tersebut tidak ramah lingkungan, jumlah debu, bobot sampah yang berat, dan banyaknya sampah yang masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Kenali Penyebab Kucing Sering Mengeong, Stres hingga Beri Pertanda

2. Silica gel cat litter

Sebagian besar perusahaan mengiklankan bahwa pasir gel silika tidak berdebu seperti tanah liat, serta dapat bertahan lebih lama daripada pasir yang berbahan tanah liat. Silica get litter biasanya lebih mahal daripada sekantong pasir dari tanah liat dengan berat yang sama.

Beberapa jenis pasir silika gel, seperti bahkan memiliki indikator perubahan warna di dalamnya untuk membantu memantau kesehatan sistem kemih kucing.

3. Pine litter

Pasir pinus populer karena kemampuan alaminya untuk melawan bau. Dibuat dari pohon pinus, sehingga lebih ringan, berdebu rendah, memiliki daya serap, dan lebih lembut dari pasir tanah liat.

Pasir pinus yang tidak menggumpal biasanya datang dalam bentuk pelet silinder sedangkan bentuk menggumpal adalah pasir pinus yang ditumbuk yang lebih mirip serbuk gergaji.

Baca juga: Seberapa Sering Sebaiknya Kuku Kucing Dipotong? Ini Penjelasannya

4. Pasir gandum

Serupa dengan pasir pinus, pasir gandum juga merupakan alternatif yang ramah lingkungan daripada pasir tanah liat, tetapi terbuat dari gandum olahan. Pasir ini menggumpal, dan membantu mengontrol bau, bahkan bisa disiram.

Biasanya pasir ini tidak memiliki pewarna atau parfum tambahan untuk produk butiran yang digiling ini. Saat kucing buang air kecil di atas serasah gandum, ia berubah menjadi bahan seperti serbuk gergaji dan dapat dikeluarkan dari kotak.

5. Grass litter

Pasir rumput adalah alternatif alami lain dari pasir kucing tanah liat tradisional. Pasir ini terlihat mirip dengan pasir pinus atau jagung dan merupakan sampah biji rumput kering. Pasir ini juga secara alami rendah debu dan lebih lembut dan lebih ringan dari serasah tanah liat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com