Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Punya 13.530 Tahanan Imigrasi, Paling Banyak WNI

Kompas.com - 06/04/2024, 09:23 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, pada Kamis (4/4/2023) menyebut, hingga Maret tahun ini, Departemen Imigrasi mencatat ada 13.530 tahanan yang berada di depot imigrasi dan Baitul Mahabbah secara nasional.

Rinciannya yakni, sebanyak 9.438 adalah laki-laki dewasa, 2.696 perempuan dewasa, 772 anak laki-laki, dan 624 anak perempuan.

Menurut dia, tahanan imigrasi di Malaysia paling banyak berasal dari Indonesia.

Baca juga: Kisah Heroik Maya, WNI di Taiwan yang Selamatkan Majikannya saat Gempa Dahsyat

"Dari total tahanan tersebut, WNI merupakan yang terbanyak dengan 3.375 orang," ucapnya dikutip dari Kantor berita Bernama.

Setelah Indonesia, ada warga negara Filipina yang mencapai 3.345 orang, etnis Rohingya 2.653 orang, warga negara Myanmar sebanyak 1.988 orang, Bangladesh 719 orang, Thailand 340 orang, dan sisanya adalah warga dari China, India, Vietnam, Nepal, Pakistan, dan Kamboja.

Sebelumnya, Saifuddin Nasution telah mengunjungi Depot Imigrasi Bukit Jalil, Malaysia untuk memantau aspek kenyamanan dan memastikan bahwa para tahanan diperlakukan secara manusiawi.

Ia menyampaikan, sekitar 300 anak imigran asing di bawah usia 10 tahun telah ditempatkan di tiga "Baitul Mahabbah" atau pusat pengasuhan yang dikelola oleh Departemen Imigrasi Malaysia.

Saifuddin mengatakan  pusat-pusat penitipan anak tersebut terletak di Nilai, Negeri Sembilan; Papar, Sabah, dan Miri, Sarawak.

Dia mengatakan bahwa anak-anak tersebut terdiri dari mereka yang lahir di depot imigrasi atau ditinggalkan oleh orang tua mereka selama operasi yang dilakukan oleh Departemen Imigrasi.

Baca juga: Cerita WNI Jadi Korban Penipuan Ferienjob di Jerman

"Karena alasan kemanusiaan, kami merawat anak-anak ini di depot dan memisahkan mereka melalui pusat-pusat Baitul Mahabbah," jelas dia.

Menteri Dalam Negeri Malaysia memastikan, anak-anak itu semuanya berkesempatan mengikuti kelas-kelas seperti belajar alfabet yang dikelola oleh Departemen Imigrasi dalam lingkungan yang kondusif.

Sementara itu, Saifuddin Nasution mengatakan bahwa kementeriannya telah menerima alokasi RM10 juta untuk merenovasi tempat yang sesuai untuk meningkatkan jumlah Baitul Mahabbah di negara ini.

"Kementerian Dalam Negeri akan memanfaatkan tempat yang ada untuk direnovasi sebagai pusat Baitul Mahabbah yang baru," katanya dalam konferensi pers usai menghadiri acara di Depo Penahanan Imigrasi Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada Kamis malam waktu setempat.

Turut hadir pula di acara tersebut, yakni Direktur Jenderal Imigrasi Datuk Ruslin Jusoh dan Wakil Inspektur Jenderal Polisi Datuk Seri Ayob Khan Mydin Pitchay. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com