Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Penyelidikan Presiden Peru Pakai Jam Rolex, 6 Menteri Mundur

Kompas.com - 02/04/2024, 12:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LIMA, KOMPAS.com - Enam menteri Peru mengundurkan diri pada Senin (1/4/2024), di tengah penyelidikan tentang bagaimana Presiden Dina Boluurte mendapatkan jam tangan Rolex yang sering terlihat dikenakannya.

Peru kini sedang dilanda skandal yang dijuluki Rolexgate.

Menteri Dalam Negeri Victor Torres menjadi orang pertama yang mengundurkan diri, dua hari setelah polisi di bawah komandonya menyerbu dan menggeledah rumah dan kantor Presiden Boluurte.

Baca juga: Alasan Rumah Presiden Peru Digerebek Usai Terlihat Pakai Jam Rolex

Lima menteri lainnya mengundurkan diri beberapa jam kemudian.

Mereka memegang jabatan menteri-menteri yang menangani isu-isu perempuan, pendidikan, pembangunan pedesaan, produksi, dan perdagangan luar negeri.

Pemerintah Peru tidak menjelaskan pengunduran diri tersebut. Namun, pengunduran diri itu terjadi dua hari sebelum perdana menteri baru, Gustavo Adrianzen, dan kabinetnya menghadap kongres untuk dilantik, dalam pemungutan suara yang telah direncanakan sebulan lalu.

Pada Senin malam, Bolartue mengambil sumpah enam menteri baru untuk menggantikan mereka yang mengundurkan diri.

Torres mengatakan setelah rapat kabinet, bahwa ia mengundurkan diri karena alasan pribadi.

Tetapi, kepergiannya secara luas dilihat sebagai hukuman atas penggerebekan yang menargetkan presiden akhir pekan lalu.

Dia juga mendapat banyak kritikan di kongres atas peningkatan tajam dalam kejahatan jalanan.

Torres mengaku telah mengkoordinasikan kepergiannya dengan Bolartue.

"Saya pergi karena saya meminta kepada perempuan itu dan dia menerimanya," kata Torres kepada wartawan, dikutip dari AFP.

Politik Peru merupakan dunia yang penuh gejolak.

Baca juga: Peru Sita 4.000 Penyu Amazon Hidup yang Akan Diekspor ke Indonesia

Bagaimanapun, negara ini telah memiliki enam presiden yang berbeda dalam delapan tahun terakhir.

Drama terbaru meletus pada pertengahan Maret ketika sebuah program berita mengungkap bahwa Bolartue memiliki beberapa arloji Rolex yang mahal dan tidak jelas bagaimana ia memperolehnya.

Boluarte (61) tidak menjelaskan apa pun selain mengatakan bahwa jam tangan itu adalah buah dari kerja kerasnya.

Dia sekarang menjadi target penyelidikan korupsi untuk menentukan apakah dia telah memperkaya diri secara ilegal sejak berkuasa pada Desember 2022 dan karena tidak melaporkan jam tangan tersebut sebagai bagian dari asetnya. 

Bolartue dijadwalkan untuk memberikan pernyataan resmi kepada para penyelidik pada Jumat (5/3/2024) dan telah diinstruksikan untuk menunjukkan jam tangan Rolex yang dimilikinya saat ia menghadiri pertemuan tersebut.

Tidak ada satupun yang ditemukan dalam penggerebekan dramatis yang dilakukan pada Jumat (29/3/2024) malam hingga Sabtu (30/3/2024) kemarin.

Baca juga: Kuburan Berusia 3.000 Tahun Berisi Kerangka Berposisi Ganjil Ditemukan di Peru

Bolartue berkuasa pada Desember 2022 setelah presiden Pedro Castillo mencoba membubarkan Kongres dan memerintah melalui dekrit, yang berujung pada penangkapan dan protes keras yang menuntutnya untuk mundur dan mengadakan pemilihan umum baru.

Dia juga menghadapi tuntutan konstitusional atas tindakan keras terhadap protes-protes tersebut yang menyebabkan kematian lebih dari 50 orang.

Jika dia didakwa dalam kasus Rolex, pengadilan tidak dapat dilakukan sampai masa jabatannya berakhir pada Juli 2026 atau dia dimakzulkan, menurut konstitusi. 

Kongres berpotensi meminta pemecatannya atas dasar "ketidakmampuan moral", namun hal itu akan membutuhkan kerja sama yang tidak mungkin dilakukan oleh kelompok-kelompok sayap kanan yang mengendalikan badan legislatif -dan menjadi pendukung utama Bolartue- dengan rival-rival sayap kirinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com