Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuburan Berusia 3.000 Tahun Berisi Kerangka Berposisi Ganjil Ditemukan di Peru

Kompas.com - 05/09/2023, 22:23 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

LIMA, KOMPAS.com - Sebuah makam yang telah terkubur selama 3.000 tahun ditemukan dalam penggalian arkeologi di Peru utara, kata pihak berwenang.

Penghuni makam itu dijuluki Pendeta Pacopampa oleh para arkeolog, berdasarkan daerah dataran tinggi tempat ia ditemukan.

Para peneliti menggali enam lapisan abu bercampur tanah hitam untuk menemukan kerangkanya, yang disertai dengan dua segel dan persembahan suci lainnya.

Baca juga: Pedro Castillo, Presiden Miskin Pertama Peru yang Terjungkal karena Korupsi

Mereka mengatakan, temuan tersebut sangat penting.

Potongan barang tembikar ditemukan di dalam makam berusia 3.000 tahun itu.REUTERS via BBC INDONESIA Potongan barang tembikar ditemukan di dalam makam berusia 3.000 tahun itu.
Segel menunjukkan adanya cat tubuh ritual kuno yang digunakan pada orang-orang dengan status elite, kata kementerian kebudayaan Peru dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin proyek Yuji Seki mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa besarnya ukuran makam, dengan diameter hampir dua meter dan kedalaman satu meter, "sangat ganjil," begitu pula posisi tubuh berbaring telungkup dengan setengah dari tubuhnya tegak sementara kakinya disilangkan.

"Saya pikir ini adalah pemimpin pada masanya," imbuhnya.

Baca juga: Mengenang Bencana Estadio Nacional Peru, Tragedi Sepak Bola Paling Mengerikan di Dunia, 300 Orang Tewas

Mangkuk keramik dan artefak lainnya ditemukan di sebelah tubuh.REUTERS via BBC INDONESIA Mangkuk keramik dan artefak lainnya ditemukan di sebelah tubuh.
"Temuan ini sangat penting karena dia adalah salah satu pendeta pertama yang mulai memimpin kuil-kuil di kawasan Andes utara di negara itu," kata Seki kepada kantor berita AFP.

Situs Pacopampa, yang terletak 2.500 meter di atas permukaan laut, mencakup sembilan bangunan upacara monumental dari batu yang diukir dan dipoles.

Mereka diperkirakan berasal dari sekitar 700 hingga 600 tahun SM.

Penggalian ini merupakan kolaborasi yang melibatkan para arkeolog dari Museum Nasional Etnologi di Jepang dan dari Universitas Nasional San Marcos Peru.

Baca juga: Kerangka Tulang Mammoth Berbulu Ditemukan di Siberia Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com