Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kerusuhan Peru, Situs Machu Picchu Ditutup

Kompas.com - 22/01/2023, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

LIMA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Peru telah menutup objek wisata ikonik Machu Picchu di tengah protes yang sedang berlangsung yang menyebabkan puluhan orang tewas sejak dimulai bulan lalu.

Demonstrasi telah menyebar ke seluruh negara Andean ini sejak awal Desember 2022, dengan bentrokan baru dilaporkan terjadi di Cusco, pintu gerbang ke jalur Inca terdekat dan reruntuhan kuno Machu Picchu.

Otoritas budaya di Cusco mengatakan dalam sebuah pernyataan terkait penutupan ini.

Baca juga: Demonstrasi Menyebar, Peru Dihantam Kerusuhan

"Mengingat situasi sosial saat ini di mana wilayah kita dan negara kita masih belum pulih, penutupan jaringan jalur Inca dan Machu Picchu telah diperintahkan, mulai 21 Januari dan hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujarnya, seperti dikutip dari Sky News.

Para pengunjuk rasa berusaha mengambil alih bandara kota, yang digunakan oleh banyak wisatawan asing untuk mengakses daerah tersebut, menyebabkan 37 warga sipil dan enam petugas polisi terluka, menurut petugas kesehatan.

Sejauh ini, Bandara di Arequipa dan selatan kota Juliaca telah diserang para demonstran. Jika berlanjut, hal ini bisa merusak industri pariwisata Peru.

Protes dan blokade jalan terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte dan untuk mendukung presiden terguling Pedro Castillo juga pecah di 41 provinsi, terutama di selatan Peru.

Beberapa kekerasan terburuk terjadi pada pekan ini. 17 orang tewas dalam bentrokan dengan polisi di kota Juliaca, dekat Danau Titicaca.

Para pengunjuk rasa kemudian menyerang dan membakar seorang petugas polisi hingga tewas.

Baca juga: Situasi Mencekam Peru, Protes Berdarah Tuntut Presiden Mundur

Pada hari Jumat (20/1/2023) pasukan keamanan di ibu kota Lima melepaskan gas air mata untuk mengusir para demonstran yang melemparkan botol kaca dan batu, saat api berkobar di jalan-jalan.

Kerusuhan dipicu pada awal Desember oleh kemelaratan dan penangkapan Castillo, presiden pertama Peru yang berasal dari desa yang sederhana.

Ini menyusul upayanya yang dikecam secara luas untuk membubarkan Kongres demi menghindari sidang pemakzulan.

Pengacara sayap kiri Dina Boluarte dilantik pada hari yang sama, setelah menjabat sebagai wakil presiden Pedro Castillo.

Baca juga: Demonstran dan Pasukan Keamanan Bentrok di Peru, 17 Orang Tewas

Para pengunjuk rasa, terutama dari daerah pedesaan yang terabaikan di negara itu yang masih setia kepada Castillo, menuntut pemilihan segera, pengunduran diri Boluarte, dan pembebasan Castillo.

Mereka juga menginginkan keadilan bagi para pengunjuk rasa yang tewas dalam bentrokan dengan polisi.

Baca juga: 738 Bayi di Peru Dinamai Pele

Lusinan warga sipil tewas dalam bentrokan dengan polisi dan setidaknya tujuh tewas dalam kecelakaan lalu lintas terkait barikade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com