Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penembakan Konser Moskwa Mengaku Bertindak demi Uang Rp 85 Juta

Kompas.com - 24/03/2024, 06:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Salah satu tersangka penembakan konser Mokswa, Rusia, mengaku bertindak demi uang.

Hal itu terungkap dalam video yang ditayangkan oleh Televisi Rusia, Channel One, pada Sabtu (23/3/2024).

Sebagaimana dilansir AFP, video tersebut menampilkan cuplikan penahanan dan interogasi terhadap empat orang yang diduga melakukan penembakan konser Mokswa pada Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Saat Diinterogasi Rusia, Ini Pengakuan Tersangka soal Motif Penembakan Konser Moskwa

Channel One menampilkan rekaman para tersangka dan mobil Renault putih mereka yang rusak.

Diterangkan, para tersangka penembakan konser Mokswa ditangkap oleh pasukan khusus Rusia di desa Khatsun di wilayah Bryansk barat, yang dekat dengan perbatasan dengan Ukraina dan Belarus.

Dalam rekaman yang diambil pada malam dan siang hari itu, para pria yang ditahan berbicara dalam bahasa Rusia.

"Apa yang Anda lakukan di Crocus?" ungkap petugas terhadap seorang pemuda berjenggot yang duduk di tanah.

"Saya menembak orang... demi uang," jawabnya dalam bahasa Rusia yang terbata-bata, video Channel One menunjukkan.

Tersangka pelaku penembakan di gedung konser di Balai Kota Crocus itu melanjutkan, bahwa dirinya ditawari 500.00 rubel (sekitar 5.425 dollar AS atau Rp 85,8 juta) dan mengaku telah menerima setengahnya.

Sebelumnya, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terakhir dilaporkan menewaskan 133 orang tersebut.

Dalam insiden itu, sekelompok pria bersenjata menembaki lokasi konser di Balai Kota Crocus, dan membakarnya.

Baca juga: Putin Angkat Bicara soal Penembakan Konser Moskwa

Rusia sebut beberapa tersangka dari Tajikistan

Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Sabtu mengatakan, keempat tersangka pelaku penembakan adalah warga negara asing.

Seorang anggota parlemen Rusia mengatakan, beberapa dari mereka yang ditahan berasal dari Tajikistan.

Tajikistan adalah negara miskin pecahan Uni Soviet yang berbatasan dengan Afghanistan dan warga negaranya telah berpartisipasi dalam serangan-serangan ISIS sebelumnya.

Dihubungi lewat Telegram

Pemuda itu menambahkan, pihak yang telah mempekerjakan mereka sudah menyediakan senjata.

Tersangka menyebut berhubungan dengan mereka lewat pesan aman Telegram. Namun, dia tidak mengungkap nama pihak tersebut.

Sebagaimana diberitakan AFP, rekaman itu juga menunjukkan seorang tersangka digiring di jalur bersalju di sebuah hutan.

Pria berambut hitam dengan kaus cokelat muda itu terlihat mengucurkan darah dari pipinya yang mengalir dari telinganya. 

Dia juga terlihat diinterogasi dengan perban yang melilit kepalanya, bibir dan hidungnya berlumuran darah dan bengkak.

Baca juga: Rusia: Pelaku Penembakan Konser Moskwa Punya Kontak di Ukraina dan Lari ke Sana

Ketika ditanya apa yang dilakukan oleh para tersangka penyerang dengan senjata mereka, dia mengatakan bahwa senjata tersebut telah ditinggalkan "di suatu tempat di jalan".

Televisi Rusia menunjukkan tersangka lain dengan luka di wajah mereka.

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa tentara Chechnya telah membantu dinas keamanan FSB untuk menangkap para tersangka.

Baca juga: Pertandingan Persahabatan Timnas Rusia Vs Paraguay Dibatalkan Buntut Penembakan Konser Moskwa

Belarus juga mengaku telah membantu Rusia dalam menahan orang-orang itu "untuk mencegah mereka pergi melalui perbatasan bersama".

Tak satu pun dari mereka yang ditanyai menyebutkan ISIS atau Ukraina dalam rekaman yang disiarkan.

Para pejabat Rusia tidak menyebutkan kelompok ISIS dalam pernyataan publik mereka, namun Presiden Vladimir Putin pada Sabtu mengatakan para tersangka telah berencana untuk menyeberangi perbatasan ke Ukraina.

Kyiv dengan tegas menyangkal keterlibatannya dan menepis anggapan bahwa para pria bersenjata itu mungkin sedang menuju ke Ukraina.

Rusia menyampaikan mereka telah menahan 11 orang termasuk empat tersangka penembak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com