Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tegaskan Tak Terlibat Penembakan Konser Moskwa

Kompas.com - 23/03/2024, 15:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina menegaskan tidak terlibat dalam penembakan konser Moskwa, Rusia yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 60 orang.

"Ukraina tentu saja tidak ada hubungannya dengan penembakan atau ledakan di Balai Kota Crocus (Wilayah Moskwa, Rusia). Itu sama sekali tidak masuk akal," kata Asisten Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan di X setelah insiden penembakan pada Jumat (22/3/2023) malam.

Ia menekankan, meski sedang berperang melawan Rusia, Ukraina tidak akan melakukan "serangan teroris" semacam itu. 

Baca juga: Penembakan Konser Moskwa, Mengapa ISIS Menyerang Rusia?

Penembakan itu diketahui dilakukan secara langsung oleh orang-orang bersenjata di dalam gedung konser.

Podolyak lebih lanjut mengatakan, Ukraina tidak pernah dengan terpaksa menggunakan metode teroris.

Menurut dia, pemerintahnya telah mendengar peringatan publik dari Kedutaan Asing di Moskwa tentang kemungkinan adanya insiden seperti itu jauh sebelum penembakan di Balai Kota Crocus terjadi.

“Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa peristiwa di pinggiran kota Moskwa akan berkontribusi pada peningkatan tajam dalam propaganda militer, percepatan militerisasi, perluasan mobilisasi, dan pada akhirnya, peningkatan perang. Dan (itu) juga untuk membenarkan serangan genosida yang nyata terhadap penduduk sipil Ukraina," tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency.

Dalam pernyataan terpisah, Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR) menuding penembakan itu sebagai provokasi yang direncanakan dan disengaja oleh badan khusus Rusia atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Tujuannya adalah untuk membenarkan serangan yang lebih keras terhadap Ukraina dan mobilisasi total di Rusia. Eksekusi publik terhadap orang-orang di Moskwa harus dipahami sebagai ancaman Putin terhadap eskalasi dan perluasan perang yang lebih besar,” kata HUR melalui platform Telegram.

Baca juga: UPDATE Penembakan Konser Moskwa: Korban Tewas Naik Jadi 60 Orang, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab

Pernyataan selanjutnya dari Kementerian Luar Negeri Ukraina menolak tuduhan pejabat Rusia yang menyebut bahwa Kyiv terlibat dalam penembakan dan ledakan di gedung konser di Krasnogorsk.

"Kami menganggap tuduhan semacam itu merupakan provokasi yang direncanakan Kremlin untuk semakin memicu histeria anti-Ukraina di masyarakat Rusia, menciptakan kondisi meningkatkan mobilisasi warga Rusia untuk berpartisipasi dalam agresi kriminal terhadap negara kami dan mendiskreditkan Ukraina di mata komunitas internasional,” kata pernyataan HUR.

"Kami menyeru pada masyarakat internasional untuk dengan tegas menolak tuduhan palsu Rusia atas dugaan keterlibatan Ukraina dalam penembakan di Krasnogorsk dan untuk memperkuat dukungannya bagi negara kami dalam melawan serangan kriminal Rusia," lanjut pernyataan tersebut.

Informasi terakhir menyebut tindakan orang-orang bersenjata di Balai Kota Crocus dekat Moskwa telah menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai lebih dari 145 orang lainnya.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram, bahwa pejabat Ukraina harus menjadi sasaran jika Kyiv diketahui terlibat dalam serangan itu.

Baca juga: Penembakan Massal Konser Moskwa, 40 Penonton Tewas, 100 Terluka

Namun, untuk sementara, ISIS menjadi pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Balai Kota Crocus di pinggiran Moskwa.

Pernyataan lengkap ISIS yang diposting di akun Telegram-nya berbunyi:

"Para pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di kota Krasnogorsk di pinggiran ibu kota Rusia, Moskwa, membunuh dan melukai ratusan orang dan menyebabkan kerusakan besar di tempat itu sebelum mundur ke markas dengan selamat".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com