Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akui 250 Tentaranya Tewas sejak Serang Gaza

Kompas.com - 18/03/2024, 19:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel mengakui jumlah tentaranya yang tewas sejak melakukan serangan ke Jalur Gaza lima bulan lalu.

Di situs web Militer Israel, pada Senin (18/3/2024) disebutkan bahwa jumlah tentara mereka yang tewas di Gaza telah mencapai 250 orang sejak operasi darat diluncurkan pada akhir Oktober 2023.

Tentara ke-250 terbunuh pada hari Senin ini dalam operasi yang menurut sumber keamanan Israel berpusat di kompleks rumah sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza.

Baca juga: Pasukan Israel Kembali Serang RS Al-Shifa di Gaza, Ini Alasannya

Israel bahas gencatan senjata di Gaza

Terpisah, Kepala Intelijen Israel diperkirakan akan mengadakan pembicaraan mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan perturakan sandera dengan Pm Qatar dan para pejabat Mesir di Doha pada Senin ini.

"Pertemuan antara pimpinan Mossad David Barnea, PM Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, dan utusan Mesir diperkirakan akan berlangsung hari ini," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.

Pembicaraan di ibu kota Qatar tersebut adalah yang pertama setelah berminggu-minggu perundingan intens yang melibatkan mediator Qatar, AS, dan Mesir gagal mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas menjelang bulan suci Ramadhan.

Perang Hamas-Israel dimulai ketika kelompok asal Palestina itu melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gaza pada 7 Oktober. Menurut Israel, serangan Hamas menyebabkan sekitar 1.160 orang tewas di Israel, sebagian besar warga sipil.

Militan Palestina juga dikatakan menyandera sekitar 250 sandera Israel dan asing selama serangan 7 Oktober, namun puluhan orang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November lalu.

Israel yakin sekitar 130 orang masih berada di Gaza , termasuk 33 –delapan tentara dan 25 warga sipil– yang diperkirakan tewas.

Baca juga: Syarat Perjanjian Damai untuk Gaza dari PM Israel

Sementara itu, Israel telah melakukan pengeboman tanpa henti dan serangan darat yang menurut kementerian kesehatan di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.726 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan kepada saluran televisi Al-Manar Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon bahwa, ada peluang nyata untuk mengakhiri agresi dan mencapai gencatan senjata permanen.

Dia mengatakan Hamas, yang sebelumnya menuntut penarikan penuh Israel, akan menerima penarikan sebagian tentara Israel di Gaza sebelum pertukaran tahanan.

“Pada tahap pertama, akan ada penghentian total operasi militer, yang berarti tidak ada penerbangan atau pergerakan pasukan dan penarikan sebagian Israel," kata Hamdan tentang proposal tersebut.

Dalam skenario ini, ia mengatakan kepada saluran tersebut, bahwa setelah 14 hari, akan ada penarikan ke timur, yang berarti membuka kembali jalan bagi para pengungsi sehingga mereka dapat kembali.

“Kami menerima bahwa akan ada penarikan sebagian dari Jalur Gaza sebelum pertukaran apa pun, dan dengan berakhirnya tahap pertama, penarikan penuh akan dilakukan… dengan berakhirnya operasi militer,” kata Hamdan.

Baca juga: Datangi PM Israel, Kanselir Jerman Serukan Kesepakatan Gencatan Senjata Jangka Panjang

Dia menambahkan bahwa dirinya berharap dapat menyelesaikan negosiasi dalam beberapa hari mendatang.

Posisi Israel tidak diketahui atas rencana yang digariskan Hamdan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com