Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi PM Israel, Kanselir Jerman Serukan Kesepakatan Gencatan Senjata Jangka Panjang

Kompas.com - 18/03/2024, 04:22 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu (18/3/2024) mendatangi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ia menyerukan kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza disertai dengan gencatan senjata jangka panjang, ketika pihak-pihak yang bertikai bersiap melakukan lebih banyak pembicaraan.  

"Kami membutuhkan kesepakatan pembebasan sandera dengan gencatan senjata yang bertahan lebih lama," kata Scholz dalam sebuah penampilan pers bersama Netanyahu di Yerusalem.

Baca juga: Tak Peduli Tekanan Internasional, PM Israel Sebut Tentaranya Akan Tetap Serbu Rafah

"Kami memahami keluarga sandera yang mengatakan setelah lebih dari lima bulan, 'Waktunya telah tiba untuk kesepakatan penyanderaan yang komprehensif untuk menyelamatkan mereka yang masih ditawan," tambahnya, dikutip dari AFP.

Kunjungan Scholz dilakukan pada hari yang sama ketika para pejabat Israel akan bertemu untuk membahas "mandat" tim negosiasi yang diharapkan untuk berpartisipasi dalam putaran baru perundingan di Qatar yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.

Singgung solusi dua negara

Di Yerusalem pada Minggu, Scholz turut menyerukan "solusi dua negara" untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Ia mengatakan bahwa teror tidak dapat dikalahkan hanya dengan cara militer.

Sebelumnya pada hari Minggu, Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Israel akan melakukan serangan darat yang direncanakan di Rafah, Gaza selatan, yang telah memicu kekhawatiran akan jatuhnya korban sipil, mengingat mayoritas penduduk Gaza telah mengungsi ke sana.

Scholz menyuarakan keprihatinannya mengenai apa yang akan terjadi jika serangan itu dilakukan terhadap warga sipil.

Baca juga:

"Logika militer adalah salah satu pertimbangan, namun ada logika kemanusiaan juga. Bagaimana lebih dari 1,5 juta orang harus dilindungi? Ke mana mereka harus pergi?" ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com