Meski demikian, para ahli mempertanyakan kegunaan teknologi Mirv, yang dianggap paling berguna untuk serangan pertama.
Sebab India, seperti China memiliki kebijakan tidak boleh digunakan terlebih dahulu dalam hal senjata nuklir.
Doktrin nuklir India didasarkan pada pencegahan minimum yang kredibel yang menggarisbawahi bahwa negara tersebut hanya memiliki kemampuan serangan kedua, yang memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan.
Baca juga: Qatar Bebaskan 8 Mantan Perwira AL India yang Sebelumnya Dijatuhi Hukuman Mati
Sementara itu, Derek Grossman, seorang analis pertahanan senior yang fokus pada kebijakan keamanan nasional dan Indo-Pasifik, mengatakan hal ini merupakan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa.
Tetapi hal ini bisa memicu perlombaan senjata di kawasan dan menyebabkan peningkatan ketidakstabilan seiring berjalannya waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.