Sementara Amerika Serikat secara terbuka membebankan tanggung jawab kepada Hamas untuk menyetujui gencatan senjata, Washington semakin frustrasi dengan penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengendalikan serangan atau mengizinkan masuknya bantuan.
"Saya bekerja dengan mereka dengan sangat keras," kata Biden, yang sedang berusaha untuk terpilih kembali kepada para wartawan.
Baca juga: Menengok Perjalanan Hubungan Bilateral AS-Israel sejak 1948
"Kita harus memasukkan lebih banyak bantuan ke Gaza. Tidak ada alasan, tidak ada," ungkapnya.
Pesawat-pesawat kargo AS menerbangkan lebih dari 36.000 makanan ke Gaza pada Selasa dalam operasi gabungan dengan Yordania.
Ini adalah operasi kedua sejak Biden memberikan perintah minggu lalu setelah insiden mengerikan di mana lebih dari 100 orang terbunuh dalam kekacauan di sekitar konvoi truk bantuan di Kota Gaza.
Biden juga menepis dugaan adanya ketegangan dengan Netanyahu, setelah Benny Gantz, salah satu saingan Netanyahu dalam kabinet perang Israel, mengunjungi Gedung Putih pada hari Senin (4/3/2024) untuk melakukan pembicaraan dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Pada Selasa, mantan kepala militer Gantz bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pentagon dan Blinken di Departemen Luar Negeri.
Biden mengatakan bahwa hubungannya dengan Netanyahu "seperti biasanya."
Biden dari Partai Demokrat dan Netanyahu yang berhaluan kanan sering berselisih selama empat dekade di mana jalur politik mereka berseberangan, namun Biden tetap mendukung Israel selama perangnya dengan Hamas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.