PARIS, KOMPAS.com - Delegasi Israel yang dipimpin Kepala Badan Intelijen Luar Negeri atau Direktur Mossad David Barnea menuju Paris untuk membahas perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.
Selain David Barnea, rekannya di Badan Keamanan Israel Shin Bet, Ronen Bar juga akan bergabung di ibu kota Perancis tersebut.
Dikutip dari AFP pada Jumat (23/2/2024), gencatan senjata di Jalur Gaza sebelumnya diadakan pada akhir November 2023.
Baca juga: Saat Anak 5 Tahun yang Terluka di Gaza Lebih Memilih untuk Tiada...
Gencatan senjata itu juga menghasilkan pembebasan lebih dari 100 sandera yang disandera oleh kelompok Hamas dan 240 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pada akhir Januari 2024, Barnea berada di Paris bersama rekan-rekannya dari AS dan Mesir serta perdana menteri Qatar untuk membahas jeda baru dalam pertempuran.
Sumber Hamas membenarkan bahwa rencana tersebut mengusulkan gencatan senjata selama enam minggu dan pembebasan antara 200 hingga 300 tahanan Palestina dengan imbalan 35 hingga 40 sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
"Sejak itu, pembicaraan juga dilakukan di Mesir yang melibatkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Dia meninggalkan Kairo pada Kamis malam," kata kelompok Hamas.
Pembicaraan tersebut secara khusus berfokus untuk mengakhiri invasi Israel, mengembalikan para pengungsi dan pertukaran tahanan.
Hamas menginginkan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tuntutan tersebut dan menyebutnya sebagai sesuatu yang mustahil.
PM Israel mengatakan pihaknya terbuka untuk menghentikan sementara pertempuran, namun berjanji akan terus melanjutkan perang sampai mendapat kemenangan penuh dan Hamas hancur total.
Netanyahu juga menentang pembebasan tahanan Palestina yang ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel.
Baca juga: Inggris Kirim Bantuan ke Gaza Melalui Udara, Ada Makanan-Bahan Bakar
Ketika Haniyeh berada di Kairo, utusan AS untuk Timur Tengah, Brett McGurk berada di Israel di mana ia membahas jeda yang diperpanjang dalam konflik untuk memulangkan semua sandera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.