Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

104 Warga Palestina Tewas Diserang Israel Saat Antre Bantuan Makanan

Kompas.com - 29/02/2024, 20:37 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KAIRO, KOMPAS.com - Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan tembakan Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan di dekat Kota Gaza telah menewaskan 104 warga Palestina dan melukai 280 orang.

Satu rumah sakit mengatakan mereka telah menerima 10 jenazah tambahan dan puluhan pasien yang terluka.

Juru bicara militer Israel mengatakan tidak ada informasi mengenai penembakan di lokasi tersebut.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Brasil Tidak Memutus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Dilansir dari Reuters, militer kemudian mengatakan puluhan orang terluka akibat mendorong dan menginjak-injak ketika truk bantuan tiba di Gaza utara.

Sebuah sumber Israel mengatakan tentara melepaskan tembakan ke arah beberapa orang di antara kerumunan yang merupakan ancaman bagi mereka.

Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembantaia yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel pagi ini terhadap orang-orang yang menunggu truk bantuan di bundaran Nabulsi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan insiden itu terjadi di bundaran al-Nabusi di sebelah barat Kota Gaza di bagian utara daerah kantong tersebut.

Tim medis tidak mampu mengatasi volume dan tingkat keparahan cedera dari puluhan orang yang terluka yang tiba di rumah sakit al-Shifa, kata Qidra.

Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Gaza, Hussam Abu Safieyah, mengatakan pihaknya telah menerima 10 jenazah dan puluhan pasien luka-luka akibat insiden di sebelah barat kota tersebut.

“Kami tidak tahu berapa banyak yang ada di rumah sakit lain,” kata Safieyah kepada Reuters melalui telepon.

Hamas memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden itu dapat menyebabkan kegagalan perundingan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Keuntungan Ekonomi Israel | Media Asing Sorot Harga Beras

“Negosiasi yang dilakukan oleh pemimpin gerakan tersebut bukanlah sebuah proses terbuka yang mengorbankan darah rakyat kami,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com