Dua menteri Israel menyuarakan penolakan terhadap rencana perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat (AS) untuk pembentukan negara Palestina.
Menurut laporan surat kabar Washington Post, AS dan sejumlah negara Arab sedang menyelesaikan rencana perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.
Rencana tersebut mencakup kerangka waktu yang pasti untuk pembentukan negara Palestina, yang dapat diumumkan paling cepat beberapa minggu ke depan.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Frank-Walter Kecam Trump | Berebut Pengaruh Taylor Swift
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan seruan perdamaian di Jalur Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 28.000 orang, sayangnya belum membuahkan hasil karena pendekatan negatif Amerika Serikat.
“Meskipun AS mengeklaim telah mengirimkan beberapa pejabat tingkat tinggi ke wilayah tersebut dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah ini, hasil nyata masih belum tercapai. Terlepas dari situasi tersebut, kami terus mengupayakan gencatan senjata dan perdamaian, karena kami melihat tidak ada jalan keluar alternatif," kata Erdogan.
Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari Mesir setelah kunjungan resmi sehari penuh, Erdogan pada Kamis (15/2/2024) mengatakan, pandangan yang diungkapkannya pada awal konflik di Gaza kini turut digaungkan di Barat.
Baca selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.