Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan PBB Selidiki Staf yang Dicurigai Terlibat Serangan Hamas

Kompas.com - 27/01/2024, 08:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan terhadap beberapa karyawan yang dicurigai terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

UNRWA juga memutuskan hubungan dengan para karyawan.

“Pihak berwenang Israel telah memberikan informasi kepada UNRWA tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan mengerikan terhadap Israel pada 7 Oktober,” kata Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Hamas Rilis Video 3 Sandera Israel yang Ditahan di Gaza Pasca Keputusan Mahkamah Internasional

“Untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan, saya telah mengambil keputusan untuk segera mengakhiri kontrak para anggota staf ini dan meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran tanpa penundaan," tambahnya.

Lazzarini tidak mengungkapkan jumlah karyawan yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, maupun sifat keterlibatan mereka.

Namun ia mengatakan bahwa setiap pegawai UNRWA yang terlibat dalam aksi teror akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.

Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy menuduh UNRWA mengumumkan berita tersebu.

Sementara perhatian dunia tertuju pada Pengadilan Dunia yang memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina dan berbuat lebih banyak untuk membantu warga sipil di Gaza.

“Di hari lain, ini akan menjadi berita utama: Israel menyerahkan bukti keterlibatan pegawai PBB dengan Hamas,” tulis Levy di X.

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah diberitahu tentang tuduhan tersebut, kata juru bicaranya.

Baca juga: Hamas Siap Terapkan Gencatan Senjata di Gaza dengan 2 Syarat

“Sekretaris Jenderal merasa ngeri dengan berita ini,” kata juru bicara Stéphane Dujarric.

Dujarric menambahkan bahwa Sekjen PBB telah meminta Lazzarini untuk melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa setiap pegawai UNRWA yang terbukti berpartisipasi atau bersekongkol dalam serangan 7 Oktober akan segera diberhentikan dan dirujuk untuk kemungkinan tuntutan pidana.

Baca juga: Uni Eropa Anggap Rencana Israel untuk Hancurkan Hamas Gagal, Serukan Jalan Damai

“Peninjauan independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA akan dilakukan,” tambah Dujarric.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com