Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP INTERNASIONAL NOVEMBER 2023: Jokowi Bertemu Biden | Heboh Pengungsi Rohingya Datang

Kompas.com - 30/12/2023, 13:00 WIB
Albertus Adit

Penulis

"Jawaban saya tegas: Kami akan tetap terus tinggal, akan tetap terus berada di Jalur Gaza, karena kalau kami mengungsi tidak ada perwakilan dari Indonesia lagi, terutama perwakilan di Rumah Sakit Indonesia untuk membantu warga Gaza, yang sampai saat ini masih membutuhkan bantuan," tutur Fikri.

Fikri bercerita, keluarganya juga mendukung keputusannya untuk memilih bertahan di Gaza. Juga tim MER-C pusat mendukung dan juga terus mendoakan keselamatan bagi para WNI dan juga keselamatan bagi warga Gaza.

"Dan juga terlebih ayah saya sendiri sangat mendukung, di mana memang sudah sepuluh tahun menjadi relawan MER-C yang berada di Jalur Gaza semenjak 2012 sampai 2020," tambah Fikri.

Meski demikian, mereka yang berada di Gaza mulai mengalami kelangkaan air bersih.

"Kami sudah kehabisan stok air bersih, di mana kami harus mengambil stok air bersih ke Rumah Sakit Indonesia. Dan juga para warga di sekitar sini, dan ada tiga sekolah yang ada di sekitar Rumah Sakit Indonesia mereka semua mengambil air bersih ke Rumah Sakit Indonesia," terangnya.

Sementara untuk makan, ia dan rekan-rekannya mengandalkan bantuan yang masuk ke Gaza. "Tim MER-C yang ada di sini sempat menahan rasa lapar untuk terus bekerja, untuk terus membantu, untuk terus meng-update situasi-situasi di sini,” papar Fikri.

Meski demikian, jelang gencatan senjata atau akhir November, Fikri dan rekan-rekannya akhirnya memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman karena tank dan tentara Israel mengepung dan menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas pada Senin (20/11/2023) menyebut, sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan korban tewas adalan pasien dan pendamping mereka termasuk di antara korban tewas dalam serangan Israel ke rumah sakit di wilayah Jalur Gaza utara tersebut.

Dia mengatakan, serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza juga telah melukai puluhan orang lainnya.

4. Mengenal siapa itu pengungsi Rohingya dan kenapa banyak menuju Indonesia

Pencarian kata “Rohingya” dalam mesin pencarian Google mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir, menyusul sejumlah insiden penolakan warga Aceh atas kehadiran kelompok etnis Indo-Arya di Tanah Rencong.

Sejak 14 November lalu, Badan PBB yang menangani pengungsi (UNHCR) mencatat bahwa Aceh telah kedatangan 1.075 pengungsi Rohingya yang tiba dalam enam gelombang.

Siapa itu Rohingya? Rohingya warga mana? Rohingya negara mana? Pengungsi Rohingya berasal dari mana? Rohingya negara asal mana? Asal-usul Rohingya?

Itu adalah sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang terus dicari dalam mesin pencarian.

Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan tersebut merujuk identitas Rohingya, kewarganegaraan, dan negara asal.

Baca juga: 300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar, negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, menurut Badan Pengungsi PBB, UNHCR.

5. Gencatan senjata 4 hari Israel-Hamas resmi dimulai

Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Hamas resmi dimulai pada Jumat (24/11/2023) pukul 07.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.

Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas kali ini terwujud atas upaya negosiasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS).

Ini menjadi jeda pertempuran pertama dalam perang tujuh pekan yang telah menewaskan belasan ribu orang di kedua belah pihak.

Dalam gencatan senjata tersebut, sejumlah sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza akan dibebaskan dengan imbalan juga tahanan Palestina di Israel.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com