Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Isyaratkan Ada Negosiasi Baru demi Pulangkan Sandera di Gaza

Kompas.com - 17/12/2023, 22:29 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (16/12/2023) mengisyaratkan adanya negosiasi baru dengan Hamas untuk memulangkan para sandera di Gaza.

Negosiasi kemungkinan tengah dilakukan setelah kepala intelijen Israel bertemu dengan Perdana Menteri Qatar yang selama ini memiliki peran sebagai negara penengah dalam perang Israel-Hamas.

Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi sehari setelah pasukan Israel salah membunuh tiga sandera yang ditahan Hamas, Netanyahu menyebut perang tersebut harus dilakukan sampai menang meskipun ada tekanan dan biaya.

Baca juga: Kapal Perang Inggris Tembak Jatuh Drone Serang di Laut Merah

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (17/12/2023), PM Israel juga mengatakan bahwa Gaza akan didemiliterisasi dan berada di bawah kontrol keamanan Israel.

Ia juga mengatakan bahwa serangannya di Gaza telah membantu membebaskan sebagian sandera pada bulan lalu.

Meski demikian, dia tetap berjanji untuk mempertahankan tekanan militer terhadap Hamas dan bersumpah untuk menghancurkannya.

"Instruksi yang saya berikan kepada tim perunding didasarkan pada tekanan ini, dan tanpanya kita tidak akan mendapatkan apa-apa," kata Netanyahu.

Hal itu dikatakan Netanyahu setelah kepala agen mata-mata Israel Mossad, David Barnea, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Eropa pada Jumat (15/12/2023) malam.

Dari keterangan sumber yang mengetahui masalah tersebut, ada kemungkinan gencatan senjata di Gaza dan perjanjian damai.

Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati 2 Perempuan di Halaman Gereja di Gaza

Tetapi, Netanyahu menghindari pertanyaan tentang pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa dia telah memberikan instruksi kepada tim perunding.

"Kami mendapat kritik serius dari Qatar. Tapi saat ini kami sedang berusaha menyelesaikan pemulangan sandera kami," katanya.

Di sisi lain, Hamas menegaskan kelompoknya tidak membuka negosiasi apa pun untuk pertukaran tahanan.

"Kecuali agresi terhadap rakyat kami berhenti untuk selamanya," ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan.

Diketahui, Israel telah melanjutkan membombardir sasaran-sasaran di Gaza pada Sabtu. Namun, dua sumber keamanan Mesir mengatakan para pejabat Israel kini tampak bersedia untuk mengupayakan gencatan senjata dan pertukaran tahanan Palestina dengan sandera Israel yang ditahan Hamas.

Sementara itu, seorang pejabat militer Israel mengatakan kematian tiga sandera Israel di tangan tentara sendiri telah menambah tekanan pada Netanyahu untuk menemukan cara lain dalam menjamin pembebasan sandera yang ditahan Hamas.

Baca juga: Iran Eksekusi Mata-mata Mossad Israel karena Sebar Informasi Rahasia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com