SFA mengatakan bahwa peternakan unggas dan rumah potong hewan di Singapura juga harus memiliki langkah-langkah biosekuriti seperti mencegah burung-burung liar bersentuhan dengan kawanan unggas mereka.
"SFA memeriksa peternakan unggas lokal dan rumah potong hewan, serta menguji unggas hidup yang diimpor dan unggas di peternakan lokal untuk mengetahui apakah ada flu burung," demikian pernyataan SFA dalam situs webnya.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa risiko penularan ke manusia rendah.
Baca juga: Anak Usia 2 Tahun di Kamboja Meninggal karena Flu Burung
Namun sebagai tindakan pencegahan, orang-orang disarankan untuk tidak menyentuh hewan liar yang mati atau sakit.
Untuk meminimalkan risiko tertular flu burung, SFA mengatakan bahwa konsumen harus memasak unggas secara menyeluruh. Mereka harus mencuci tangan dengan sabun setelah memegang produk unggas mentah.
Badan tersebut menambahkan bahwa orang juga harus menghindari kontak dengan burung liar dan unggas hidup ketika berada di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.